Pembahasan Selasa: Dukungan Meningkat untuk Kamala Harris

Beberapa tokoh terkemuka dalam Partai Demokrat mengatakan kemarin bahwa mereka mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat baru mereka untuk menjadi presiden, hanya sehari setelah Presiden Biden mengumumkan bahwa dia akan mengakhiri kampanyenya. Dukungan terbesar datang dari Nancy Pelosi, mantan Speaker DPR, yang memiliki pengaruh besar dalam partai. Namun, dua Demokrat puncak Kongres, Senator Chuck Schumer dan Anggota Dewan Hakeem Jeffries, memilih untuk tetap netral, untuk saat ini. Keputusan ini didorong sebagian oleh keyakinan mereka bahwa dukungan mereka akan membuat nominasi Harris terlihat seperti penobatan, menurut orang-orang yang diberi tahu tentang pemikiran mereka. Barack Obama juga hingga saat ini menolak untuk mendukungnya. Belum ada yang maju untuk menantang Harris. Beberapa orang yang mendukungnya kemarin dilihat sebagai saingan potensial, seperti Gubernur Gretchen Whitmer dari Michigan dan Gubernur JB Pritzker dari Illinois. Berikut adalah daftar Demokrat yang telah mengumumkan dukungan mereka untuk Harris. Selama kesaksian di Kongres kemarin, direktur Secret Service, Kimberly Cheatle, menyebut upaya pembunuhan terhadap Donald Trump sebagai “kegagalan operasional paling signifikan” agennya dalam beberapa dekade. Namun, dia menolak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus, dengan alasan bahwa penyelidikan tentang penembakan masih berlanjut. Baik pemimpin Republik maupun Demokrat dari komite DPR yang mendengar kesaksiannya mengatakan bahwa mereka menginginkan dia mengundurkan diri. Cheatle mengatakan bahwa dia telah meminta maaf kepada Trump. Namun, dia menolak untuk menjelaskan mengapa tidak ada agen Secret Service yang ditempatkan di atap gudang tempat penembak membuka api, bagaimana dia membawa senjata ke acara tersebut, dan mengapa Trump diizinkan naik ke panggung meskipun ada peringatan tentang orang yang mencurigakan. Inilah yang kita ketahui tentang upaya pembunuhan itu. Israel kemarin memerintahkan penduduk bagian dari zona aman di Khan Younis, di selatan Gaza, untuk dievakuasi dan membombardir area tersebut dengan serangan yang menewaskan atau melukai puluhan orang, menurut pejabat medis. Israel mengatakan bahwa mereka menargetkan bagian dari zona aman karena Hamas menggunakannya untuk berkumpul kembali dan menembakkan roket ke Israel. Tidak mungkin untuk menentukan apakah perintah evakuasi telah terjadi sebelum serangan. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan 70 orang tewas, sementara Bulan Sabit Palestina mengatakan tim mereka di area itu telah menangani setidaknya 12 orang yang tewas. Diplomasi: Mediator berharap gencatan senjata di Gaza akan mendorong penurunan antara Israel dan Hezbollah.

MEMBACA  Ridwan Kamil Mengeluarkan Rp60 Miliar untuk Kampanye Pilkada Jakarta, Mayoritas untuk Alat Peraga Kampanye