Laura Gozzi dan
Paul Kirby
Editor Digital Eropa
Global Images Ukraine via Getty Images
Serangan misil dan drone Rusia telah memadamkan listrik di berbagai wilayah Ukraina
Pemadaman listrik darurat telah diberlakukan di hampir seluruh Ukraina menyusul kampanye serangan udara Rusia yang intensif terhadap infrastruktur energi.
Ini akan menjadi musim dingin keempat berturut-turut terjadinya pemadaman listrik di seluruh Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022.
Kementerian Energi menyatakan bahwa semua kecuali dua wilayah terdampak. Hanya wilayah Donetsk di timur yang berada di garis depan perang yang dikecualikan, sementara wilayah Chernihiv di utara telah mengalami pemadaman bergilir per jam.
Di samping menargetkan jaringan listrik, Rusia semakin gencar menyerang perkeretaapian Ukraina. Sementara itu, Ukraina meningkatkan serangan terhadap kilang minyak Rusia, baik di wilayah perbatasan maupun di luarnya.
Satu depot minyak di semenanjung Krimea — yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskwa dari Ukraina pada 2014 — telah terbakar selama tiga hari menyusul serangan drone Ukraina yang kedua dalam seminggu.
Terminal Minyak Laut di Feodosia merupakan yang terbesar di Krimea dan merupakan simpul logistik penting bagi pasukan Rusia yang beroperasi di Ukraina.
Telegram channel Supernova+
Gambar-gambar kebakaran di Feodosia diposting di saluran-saluran Telegram Ukraina
Staf umum angkatan bersenjata Kyiv mengatakan pada Rabu bahwa 16 tangki bahan bakar rusak dan kobaran api besar masih terus membara.
Meningkatnya serangan drone terhadap kilang minyak dan pipa salur juga menyebabkan kelangkaan bahan bakar serta kenaikan harga di beberapa bagian Rusia — suatu perkembangan yang diharapkan para pemimpin Ukraina akan mengganggu upaya perang Rusia dan membantu membawa Kremlin ke meja perundingan.
Menurut data dari Badan Energi Internasional, serangan-serangan ini telah mengurangi ekspor bahan bakar Rusia ke level terendah sejak perang dimulai.
Kementerian Energi Ukraina menyatakan bahwa pembatasan darurat diberlakukan “akibat situasi yang rumit”. Pekerjaan darurat sedang dilakukan di semua wilayah yang terkena serangan Rusia, kata operator jaringan Ukrenergo, dan mereka mendesak konsumen yang masih memiliki listrik untuk menggunakannya secara hemat.
Suhu di bagian-bagian Ukraina diperkirakan akan turun hingga 3°C pada malam menuju Kamis.
Perusahaan listrik di Lviv, Ukraina barat, mengatakan bahwa karena pemadaman terjadi dalam kondisi darurat, tidak memungkinkan untuk memperingatkan konsumen terlebih dahulu.
Reuters
Pemadaman listrik telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir akibat kampanye serangan udara Rusia
Rusia berargumen bahwa serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina ditujukan kepada militer, namun jutaan warga sipil telah terdampak oleh pemadaman dalam beberapa pekan terakhir. Pada satu malam saja pekan lalu, tanggal 9-10 Oktober, serangan gabungan misil dan drone menyebabkan pemadaman listrik di sembilan wilayah, dari Kharkiv dan Sumy di utara hingga Odesa di selatan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskwa bertujuan untuk “menciptakan kekacauan dan menerapkan tekanan psikologis pada populasi melalui serangan terhadap fasilitas energi dan perkeretaapian.”
Kyiv telah lama mendesak untuk diberikan lebih banyak senjata yang memungkinkan mereka menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Rusia, dan Zelensky pekan ini bersumpah bahwa senjata jarak jauh hanya akan digunakan pada target militer, bukan warga sipil.
Sekutu-sekutu Barat Ukraina telah hati-hati dalam menyediakan senjata jarak jauh karena kekhawatiran bahwa langkah tersebut akan mengeskalasi perang.
Moskwa telah berulang kali menyatakan bahwa mereka akan memandang penggunaan senjata buatan Barat untuk menyerang Rusia sebagai “partisipasi langsung” negara-negara NATO dalam perang di Ukraina.
Namun, “batas merah” Moskwa mengenai misil Barat telah dilanggar tanpa konsekuensi yang jelas.
Presiden AS Donald Trump, yang berulang kali menyatakan ketidaksabarannya atas kegagalan Rusia untuk mengakhiri perang, mengatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk memasok Kyiv dengan misil Tomahawk.
Dia dijadwalkan bertemu dengan Zelensky di AS pada hari Jumat.
Pada sebuah KTT NATO hari Rabu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengatakan bahwa AS dan sekutunya akan “membebankan biaya pada Rusia untuk agresinya yang berlanjut” jika perang di Ukraina tidak berakhir.
AS siap melakukan bagiannya “dengan cara-cara yang hanya dapat dilakukan oleh Amerika Serikat,” ujar Hegseth tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia juga mendorong negara-negara NATO untuk berkontribusi pada program Prioritized Ukraine Requirements List (Purl), di mana sekutu membeli senjata buatan AS yang kemudian dikirimkan ke Ukraina.
Beberapa negara telah menyatakan akan berpartisipasi dalam Purl. Jerman pada hari Rabu mengatakan akan menghabiskan $500 juta untuk persenjataan bagi Ukraina, sementara Belanda dan negara-negara Skandinavia secara kolektif berjanji $1 miliar.
Kyiv masih bergantung pada donasi senjata dari Barat untuk mendesak mundur pasukan Rusia, meskipun mereka telah mengembangkan industri pertahanannya sendiri.
Riset yang diterbitkan oleh Kiel Institute di Jerman pekan ini menunjukkan bahwa bantuan militer yang dikirim ke Ukraina telah menurun sebesar 43% dibandingkan dengan paruh pertama tahun ini.