PBB berencana memangkas hampir seperlima posisinya seiring membengkaknya tunggakan iuran anggota yang tak dibayar hingga $1,59 triliun.
Diterbitkan Pada 2 Des 20252 Des 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa PBB akan memotong anggarannya sebesar 15,1 persen dan mengurangi staf sebanyak 18,8 persen pada 2026, seiring membengkaknya tunggakan iuran dari negara-negara anggota menjadi $1,59 triliun.
Kepala PBB itu mengumumkan anggaran tahun depan pada Senin, yang ditetapkannya sebesar $3,24 miliar – suatu pengurangan sebesar $577 juta dari anggaran 2025.
Rekomendasi Cerita
daftar 4 itemakhir daftar
Per September, kekurangan tersebut berasal dari tunggakan iuran yang tak dibayar oleh Amerika Serikat, Tiongkok, Rusia, dan Meksiko, menurut pernyataan terpisah dari PBB.
Guterres mengatakan anggaran untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina – UNRWA – akan tetap utuh karena tingginya tingkat kebutuhan di Palestina.
“Saya mengambil keputusan untuk mengecualikan UNRWA dari segala pengurangan yang akan berakibat dramatis pada tulang punggung seluruh respons kemanusiaan di Gaza,” ujar Guterres. Anggaran untuk “Akun Pembangunan dan advokasi untuk pembangunan Afrika” juga akan tetap pada level 2025, tambahnya.
PBB akan menutupi kekurangan tersebut dengan memangkas 2.681 posisi di berbagai badan PBB, yang menurutnya, “sesuai dengan fungsi-fungsi yang, menurut penilaian kami, dapat dilakukan lebih baik oleh pihak lain atau dapat dikurangi melalui efisiensi”.
Sekitar 18 persen posisi di PBB sudah lowong akibat krisis likuiditas yang berlangsung dari tunggakan iuran anggota dan utang lainnya, ujar Sekretaris Jenderal. Posisi-posisi lowong itu belum tentu terkait dengan posisi yang menjadi target pemotongan, imbuhnya.
“Lowongan-lowongan itu bukan corresponding dengan keputusan politik yang diarahkan oleh prioritas strategis, tetapi semata karena orang-orang pergi, dan kami tidak memiliki dana untuk membayar penggantinya akibat krisis likuiditas,” jelasnya.
Anggaran untuk misi politik khusus juga akan dipotong menjadi $543,6 juta pada 2026, turun $149,5 juta atau 21,6 persen dari tahun sebelumnya, katanya.
Pemotongan akan dilakukan dengan menutup beberapa misi dan mengurangi operasi misi-misi lain yang masih berjalan.
PBB secara bertahap telah mengurangi kehadirannya di New York, lokasi markas besar PBB, yang juga termasuk salah satu real estat komersial termahal di dunia.
Guterres menyatakan PBB berencana mengakhiri dua sewaan di New York pada akhir 2027, yang akan menghemat $24,5 juta per tahun mulai 2029. PBB telah menghemat $126 juta sejak 2017 dengan menutup kantor-kantor lain di New York, tuturnya.