Paus Leo Tegaskan Solusi Dua Negara untuk Konflik Israel-Palestina

Sang Paus direncanakan akan bertemu dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun dan menyampaikan pidato di hadapan para pemangku kebijakan dan diplomat hari ini.

Paus Leo XIV telah menegaskan kembali desakan Vatikan mengenai resolusi dua-negara untuk konflik Israel-Palestina, dengan menyatakan itu merupakan “satu-satunya solusi” yang dapat menjamin keadilan bagi kedua belah pihak.

Leo menyampaikan pernyataan tersebut saat dalam penerbangan dari Turkiye ke Lebanon pada Minggu, untuk bagian kedua dan terakhir dari kunjungan internasional pertamanya sebagai paus.

Rekomendasi Cerita

list of 4 items
end of list

Dalam penerbangannya, sang pemimpin Gereja Katolik ditanya oleh wartawan mengenai pembicaraan tertutupnya dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan saat kedatangannya di Ankara, dan apakah mereka mendiskusikan perang di Gaza dan Ukraina.

Leo mengkonfirmasi bahwa mereka telah membicarakannya dan mengatakan bahwa Turkiye memainkan “peran penting” dalam mengakhiri kedua konflik tersebut.

Mengenai Gaza, ia mengulang posisi Takhta Suci yang sudah lama dipegang, mendukung solusi dua-negara bagi Israel dan Palestina. Pembentukan negara Palestina di Yerusalem Timur, Tepi Barat yang diduduki, dan Gaza sejak lama dipandang secara internasional sebagai satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik puluhan tahun itu.

“Kami mengetahui bahwa pada saat ini, Israel tidak menerima solusi ini, namun kami memandangnya sebagai satu-satunya yang dapat menawarkan penyelesaian bagi konflik yang mereka alami,” ujar Leo. “Kami juga bersahabat dengan Israel, dan kami berupaya untuk kedua belah pihak menjadi suara penengah yang dapat membantu mendekatkan mereka pada suatu solusi dengan keadilan bagi semua.”

Sang Paus menghindari sebutan langsung mengenai perang genosida Israel atas Gaza selama berada di Turkiye.

Tidak ada tanggapan segera dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia lama menegaskan bahwa pembentukan negara Palestina akan menjadi imbalan bagi kelompok Hamas dan pada akhirnya mengarah kepada negara yang lebih besar lagi yang dikelola Hamas di perbatasan Israel.

MEMBACA  Kepala IAEA Grossi Panggil Rapat Darurat Badan Pengawas Nuklir

Pada awal bulan ini, Netanyahu menyatakan bahwa penolakan Israel terhadap negara Palestina “tidak berubah sedikit pun” dan tidak terancam oleh tekanan eksternal maupun internal. “Saya tidak membutuhkan afirmasi, cuitan, atau ceramah dari siapa pun,” katanya.

‘Secercah Harapan’

Paus dari Amerika itu mendarat di Beirut dan kini dijadwalkan bertemu dengan Presiden Lebanon Joseph Aoun, satu-satunya kepala negara Kristen di dunia Arab, serta menyampaikan pidato di hadapan para pemangku kebijakan dan diplomat di istana presiden nanti sore hari.

Beberapa jam sebelum kedatangan Leo, kerumunan orang telah berkumpul di sepanjang jalan dari bandara menuju istana presiden, sambil mengibarkan bendera Lebanon dan Vatikan.

Sekitar 30 persen populasi Lebanon adalah Kristen, sementara mayoritas besar adalah Muslim, dengan pembagian hampir setengahnya berasal dari cabang Syiah dan Sunni dalam Islam.

Bepergian ke luar negeri telah menjadi bagian penting dari kepausan modern, di mana para paus berusaha bertemu dengan umat Katolik setempat, menyebarkan ajaran iman, dan melaksanakan diplomasi internasional.

Orang-orang berkumpul untuk menyambut kedatangan Paus Leo XIV di Lebanon [Louisa Gouliamaki/Reuters]

‘Demi Perdamaian’

Komunitas-komunitas beragam Lebanon juga menyambut kunjungan kepausan ini, dengan tokoh ulama Druze terkemuka Sheikh Sami Abi al-Muna menyatakan Lebanon “membutuhkan secercah harapan yang diwakili oleh kunjungan ini”.

Pasukan tambahan dari Angkatan Darat Lebanon dan pasukan keamanan internal diterjunkan ke bandara sebelum kedatangan Leo.

Konvoinya akan melintasi suburb selatan Beirut, sebuah kawasan yang dikuasai Hezbollah dan where medannya porak-poranda akibat serangan udara Israel tahun lalu. Pramuka Imam al-Mahdi Hezbollah akan menggelar upacara penyambutan di pinggir jalan saat konvoi melintas.

Jadwal Leo termasuk melakukan doa di lokasi ledakan pelabuhan Beirut tahun 2020 yang menewaskan 200 orang dan mengakibatkan kerusakan senilai miliaran dolar.

MEMBACA  Perusahaan Amerika Memungkinkan Penipuan Korea Utara yang Mengumpulkan Uang untuk Senjata Pemusnah Massal

Ia juga akan memimpin misa terbuka di tepi laut Beirut dan mengunjungi sebuah rumah sakit jiwa, salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan mental di Lebanon, di mana para pekerja kesehatan dan penghuninya sangat menantikan kedatangannya.

Leo tidak akan melakukan perjalanan ke selatan, yang menjadi target serangan Israel. Meskipun ada gencatan senjata yang difasilitasi Amerika Serikat pada November 2024, Israel terus melancarkan serangan udara hampir setiap hari ke Lebanon selatan.

Sang Paus “datang untuk memberkati kita dan demi perdamaian,” kata Farah Saadeh, seorang penduduk Beirut. “Kita harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi setelah ia pergi, dan kami harap tidak ada apa-apa yang terjadi setelah kepergiannya,” ujar Saadeh.

Sebelum kedatangan Leo, Hezbollah mendesak sang paus untuk menyatakan “penolakannya terhadap ketidakadilan dan agresi” yang dialami negara tersebut, merujuk pada serangan-serangan Israel.