Afghanistan mengatakan satu anggota pasukan keamanannya tewas dan dua terluka dalam bentrokan semalam di perbatasan Torkham.
Setidaknya satu orang tewas saat pasukan keamanan Pakistan dan Afghanistan saling berbalas tembakan di perbatasan utama yang baru-baru ini ditutup antara kedua negara.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengonfirmasi pada hari Senin bahwa satu anggota pasukan keamanannya tewas dan dua terluka dalam bentrokan semalam di perbatasan Torkham, titik transit vital yang ditutup Pakistan bulan lalu setelah memperselisihkan pembangunan pos perbatasan baru oleh tetangganya.
Dua pejabat keamanan Pakistan yang berbicara dengan syarat anonimitas mengatakan kepada agensi berita Reuters bahwa anggota pasukan keamanan mereka terluka dalam bentrokan tersebut.
Konflik pecah pada hari kerja pertama bulan suci Ramadan ketika impor makanan dari Pakistan biasanya mencapai puncaknya di Afghanistan. Pertempuran tersebut membuat sekitar 5.000 truk yang diisi dengan barang-barang penting terdampar di kedua sisi perbatasan dalam kondisi musim dingin yang keras.
Konflik ini dapat memperburuk tantangan yang dihadapi ekonomi Afghanistan yang dilanda krisis pada saat jutaan orang berisiko kelaparan dan sekitar setengah populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di masa lalu, kedua negara telah menutup Torkham dan perbatasan Chaman di barat daya setelah penembakan mematikan dan baku tembak.
Pakistan mengatakan bahwa mereka menghadapi serangan dari tanah Afghanistan – tuduhan yang pemerintah Taliban bantah. Pada bulan Desember, pesawat militer Pakistan melakukan serangan yang menewaskan puluhan orang di wilayah Afghanistan.
Abdul Mateen Qani, juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Kabul, menuduh Pakistan pada hari Senin memulai kekerasan semalam, setelah pasukan keamanan Afghanistan masuk ke “mode defensif” dan merespons setelah upaya dialog gagal.
Seorang pejabat Pakistan yang berbicara dengan syarat anonimitas mengatakan kepada The Associated Press bahwa Taliban membuka tembakan tanpa sebab, menargetkan pos perbatasan Pakistan dengan senjata otomatis. Personel Pakistan membalas tembakan, kata pejabat tersebut.
Hingga saat ini, penutupan Torkham telah menyebabkan setidaknya $15 juta kerugian, menurut Yousaf Afridi, presiden Kamar Dagang dan Industri untuk distrik Khyber Pakistan, di mana perbatasan tersebut berada.
Shakirullah Safi, chief executive Kamar Dagang dan Investasi Nangarhar di Afghanistan, mengatakan para pedagang Afghanistan kehilangan $500.000 per hari karena penutupan tersebut.
Perdagangan antara kedua negara bernilai lebih dari $1,6 miliar pada tahun 2024, menurut Kementerian Luar Negeri Pakistan.