Pasukan Israel telah menemukan jenazah tiga sandera dari Jalur Gaza dalam sebuah operasi militer, menurut laporan militer pada Minggu.
Jenazah tersebut ditemukan Sabtu di wilayah pesisir selama operasi gabungan khusus antara militer dan dinas intelijen domestik Shin Bet.
Militer menyatakan bahwa pemulihan ini dimungkinkan berkat “informasi intelejen yang presisi.”
Jenazah yang ditemukan adalah milik Ofra Keidar, Jonathan Samerano, dan Shay Levinson.
Keidar dilaporkan berasal dari Kibbutz Be’eri di selatan Israel. Pemukiman itu hanya berjarak sekitar 3-4 kilometer dari Jalur Gaza.
Menurut laporan militer, Keidar tewas dalam pembantaian yang dipimpin kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan jenazahnya dibawa ke Jalur Gaza.
Samerano konon berada di festival musik Nova saat pembantaian. Ia melarikan diri ke Kibbutz Be’eri namun tewas di jalan oleh ekstremis. Levinson adalah tentara yang gugur dalam pertempuran, dan jenazahnya juga dibawa ke Jalur Gaza.
Dubes Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, menyatakan Levinson juga memegang kewarganegaraan Jerman. Seibert menyampaikan belasungkawa pada keluarga Levinson.
Forum Keluarga Sandera menyatakan: “Hari ini, hati kami bersama keluarga Keidar, Samerano, dan Levinson. Selain duka dan pain, pengembalian ini adalah penghiburan bagi keluarga yang telah menanggung ketakutan dan ketidakpastian selama 625 hari.”
Forum berterima kasih pada otoritas tapi juga mendesak pengembalian sisa sandera secepatnya.
Lebih dari setahun setengah setelah perang Gaza dimulai, sandera masih ada di Jalur Gaza.
Setelah pemulihan Keidar, Samerano, dan Levinson, diperkirakan masih ada 50 sandera di Jalur Gaza, dan menurut laporan resmi Israel, kurang dari separuhnya diyakini masih hidup.