Pasukan keamanan Israel yang beroperasi di Gaza telah menemukan jenazah dua sandera Israel, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Salah satunya diidentifikasi sebagai Yair (Yaya) Yaakov, seorang ayah tiga anak berusia 59 tahun yang tewas di dalam rumahnya di Kibbutz Nir Oz oleh militan Palestina dari Islamic Jihad selama serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Putra remajanya, Or dan Yagil, serta pasangannya, Meirav Tal, diculik dalam keadaan hidup dan dibebaskan pada November 2023 sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Netanyahu menyatakan nama sandera laki-laki lainnya belum dirilis, tetapi keluarganya telah diberitahu.
Saat ini, 53 sandera masih ditahan Hamas di Gaza, dengan setidaknya 20 di antaranya diperkirakan masih hidup. Kabar tentang penemuan jenazah Yair Yaakov pertama kali datang dari putranya.
“Ayah, aku mencintaimu,” tulis Yagil dalam unggahan Instagram pada Rabu malam, seperti dilaporkan harian Haaretz. “Aku belum tahu harus merespons bagaimana. Sedih harus mengatakannya. Aku menunggu pemakamanmu, aku mencintaimu dan tahu hari ini akan tiba.”
Yagil juga berterima kasih kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan dinas keamanan dalam negeri Shin Bet, serta menyatakan harapan agar sisa sandera “dikembalikan melalui kesepakatan yang tidak membahayakan prajurit.”
Netanyahu kemudian mengeluarkan pernyataan: “Bersama seluruh warga Israel, istri dan saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang kehilangan orang tercinta. Saya berterima kasih kepada para prajurit dan komandan atas keberhasilan misi suci mengembalikan sandera kita.”
IDF menyatakan jenazah sandera ditemukan di wilayah Khan Younis, Gaza selatan. Operasi ini dimungkinkan berkat “intelijen presisi” dari Satgas Sandera dan Direktorat Intelijen, serta Shin Bet.
Forum Keluarga Sandera dan Hilang, yang mewakili banyak keluarga korban, menyatakan “menundukkan kepala dalam duka atas pembunuhan Yaya dan berbagi kesedihan mendalam keluarga Yaakov.”
“Tak ada kata yang bisa mengungkapkan kepedihan ini,” tambahnya. “Sandra tidak punya waktu. Kita harus bawa mereka pulang, Sekarang!”
Sebelumnya, Netanyahu menyatakan ada “kemajuan signifikan” dalam upaya pembebasan sandera, namun pejabat senior Hamas Mahmoud Mardawi menolak pernyataan tersebut, menyebutnya “ilusi dan menyesatkan” serta bertujuan “menggagalkan kesepakatan nyata untuk pengembalian tawanan.”
Selama sepekan terakhir, pasukan Israel juga menemukan jenazah tiga sandera lain dari Nir Oz. Salah satunya adalah Nattapong Pinta, warga Thailand, yang jenazahnya ditemukan di Rafah. Pria 35 tahun itu diculik oleh Brigade Mujahidin pada 7 Oktober saat bekerja sebagai buruh tani di kibbutz.
Selain itu, jenazah pasangan warga Israel-Amerika, Judi Weinstein Haggai (70) dan suaminya Gadi Haggai (72), ditemukan di Khan Younis. Keduanya tewas ditembak militan pada 7 Oktober.
Israel melancarkan operasi militer di Gaza sebagai tanggapan atas serangan tersebut, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sebelum konflik, empat orang (dua di antaranya tewas) sudah ditahan di Gaza.
Hingga kini, 202 sandera telah dikembalikan—148 di antaranya hidup—sebagian besar melalui dua gencatan senjata sementara. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, sedikitnya 55.104 orang tewas selama perang.