Sebuah pengadilan di Jerman barat daya pada hari Senin dijadwalkan untuk memberikan putusan dalam sidang sepasang suami istri yang mengaku membunuh seorang pengungsi Ukraina dan ibunya pada Maret 2024 untuk menculik bayi yang baru lahir.
Bulan lalu, pada hari pertama persidangan di Pengadilan Distrik Mannheim, pasangan Jerman tersebut mengakui membunuh wanita Ukraina berusia 27 tahun dan ibunya yang berusia 51 tahun untuk menculik bayi berusia lima minggu milik wanita muda tersebut.
Terdakwa mengatakan kepada pengadilan bahwa setelah mengalami sejumlah keguguran dan kegagalan perawatan kesuburan, mereka merencanakan untuk menculik seorang bayi perempuan baru lahir dan mengakuinya sebagai putri mereka.
Menurut kantor jaksa, pasangan tersebut memiliki total empat anak, termasuk satu putra bersama. Wanita berusia 45 tahun dan suaminya yang berusia 43 tahun berasal dari Sandhausen, dekat Heidelberg.
\”Saya menyesali semua yang telah saya lakukan,\” kata pria itu dalam pernyataan yang dibacakan oleh pengacara pada 7 Januari. Istrinya menambahkan, \”Saya melakukan kesalahan besar.\”
Penuntut umum telah mendakwa mereka atas tuduhan pembunuhan dan penculikan anak.
Pengungsi Ukraina menjadi target
Pasangan tersebut dengan sengaja menargetkan pengungsi dari invasi Rusia ke Ukraina, bergabung dengan sebuah grup di Telegram untuk menawarkan bantuan dalam penerjemahan, kata jaksa.
Wanita Ukraina yang lebih muda tinggal bersama ibunya dan bayinya di akomodasi pengungsi di kota Jerman barat daya Wiesloch ketika dia berhubungan dengan pasangan tersebut.
Pada 6 Maret 2024, mereka diduga meredakan kedua pengungsi Ukraina tersebut di sebuah restoran sebelum pria itu membunuh mereka dengan benda tumpul di dua lokasi berbeda. Mereka menenggelamkan tubuh nenek di danau dan membakar tubuh ibu sebelum pulang dengan bayi.
Tubuh wanita berusia 27 tahun ditemukan oleh seorang pejalan kaki di tepi Sungai Rhine keesokan harinya, dengan polisi menangkap pasangan tersebut dan menemukan bayi pada 13 Maret.
Bayi tersebut telah dikembalikan ke Ukraina dan berada di bawah pengawasan bibinya.