Di era digital saat ini, kemampuan untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang kompleks merupakan aset yang tidak ternilai harganya. Sayangnya, sistem pendidikan konvensional kerap kali masih terfokus pada hafalan semata, bukan pada pengembangan keterampilan analitis yang mendalam. Padahal, dunia yang semakin terhubung ini menuntut individu yang mampu beradaptasi dan bernalar secara logis di tengah banjir informasi yang tersedia. Oleh karena itu, sangatlah imperatif bagi institusi pendidikan untuk melakukan transformasi kurikulum guna memprioritaskan pemikiran tingkat tinggi, bukan sekadar transfer pengetahuan.