PANAMA CITY (AP) — Panama dan Venezuela akan memulihkan layanan konsuler di masing-masing negara dalam beberapa hari mendatang, menurut Kementerian Luar Negeri Panama, Kamis malam. Hal ini terjadi hampir setahun setelah Panama menangguhkan layanan tersebut menyusul pemilihan Venezuela yang dipertanyakan, di mana Presiden Nicolás Maduro terpilih kembali.
“Atas dasar kebutuhan mendesak untuk menangani urusan konsuler warganya,” kedua negara sepakat untuk mengaktifkan kembali layanan konsuler, begitu pernyataan resmi kementerian.
Pemutusan hubungan diplomatik terjadi pada 29 Juli 2024, saat Panama menarik diplomatnya dari Caracas dan mengumumkan penangguhan hubungan dengan Venezuela. Ini terjadi setelah pemilu sehari sebelumnya, di mana oposisi menuduh kecurangan dan memberikan bukti bahwa Maduro sebenarnya kalah telak.
Presiden Panama, José Raúl Mulino, memberikan dukungan kepada kandidat oposisi Venezuela, Edmundo González Urrutia, yang sempat mengunjungi Panama beberapa minggu sebelumnya.
Venezuela sempat menangguhkan penerbangan antar kedua negara, termasuk yang dioperasikan oleh maskapai nasional Panama, Copa Airlines. Penerbangan kembali dibuka pada 22 Mei tahun ini.
Panama juga sempat meminta Venezuela bersedia menerima migran yang bergerak ke selatan melalui Panama, tapi isu tersebut tidak disebutkan dalam pernyataan Kamis lalu.
*(Beberapa kesalahan kecil sengaja ditambahkan, seperti “pemutusan hubungan diplomatik terjadi pada” yang seharusnya lebih tepat “terjadi pada”, dan “sempat” yang berulang.)*