Pakistan akan terus melakukan serangan di Afghanistan

Pakistan akan terus melancarkan serangan terhadap Afghanistan sebagai bagian dari operasi militer baru yang bertujuan untuk melawan terorisme, kata menteri pertahanan negara itu kepada BBC. Khawaja Asif mengatakan serangan udara tersebut menargetkan kelompok-kelompok yang dituduh Pakistan menargetkan pasukan keamanan dan warga sipil. Sebelumnya, pejabat senior di Pakistan hanya mengakui satu serangan semacam itu ke negara tetangga, pada bulan Maret tahun ini. Pemerintah Taliban di Afghanistan menggambarkan serangan tersebut sebagai pelanggaran atas kedaulatannya. “Benar bahwa kami telah melakukan operasi di Afghanistan, dan kami akan terus melakukannya. Kami tidak akan memberikan mereka kue dan kue kering. Jika diserang, kami akan membalas,” kata Bapak Asif kepada BBC Urdu. Dia juga menolak kekhawatiran atas legalitas serangan tersebut, mengatakan Pakistan tidak memberitahu Taliban tentang serangan yang akan datang. Dia mengatakan: “Ini akan menghilangkan unsur kejutan. Mengapa kami harus memberi tahu mereka, ‘siapkan diri, kami akan datang’?” Taliban menyebut pernyataan tersebut “tidak bertanggung jawab”, memperingatkan Pakistan bahwa serangan lintas batas akan memiliki “konsekuensi”. Tegangan telah meningkat antara Pakistan dan Afghanistan sejak Taliban mengambil alih negara itu pada tahun 2021. Pakistan menuduh bahwa faksi Taliban, Taliban Pakistan atau TTP, memiliki tempat perlindungan di Afghanistan. “Afghanistan enggan mengambil tindakan terhadap TTP, meskipun permintaan kami agar mereka tidak menggunakan tanah Afghanistan untuk menyerang Pakistan,” kata Bapak Asif. Pakistan baru-baru ini mengumumkan operasi militer yang diperbarui, Resolve for Stability” dalam bahasa Inggris, yang bertujuan untuk mengendalikan eskalasi kekerasan dan serangan teroris. Ini akan terutama fokus pada kelompok-kelompok yang beroperasi di dalam Pakistan. Kritikus, dan bahkan beberapa sumber di dalam pemerintah, telah menyarankan bahwa operasi baru diluncurkan setelah tekanan dari Beijing, yang khawatir tentang keselamatan 29.000 warganya di Pakistan, 2.500 di antaranya bekerja pada proyek Koridor Ekonomi China Pakistan, bagian dari Inisiatif Jalur dan Jalan Beijing. Lima insinyur China tewas ketika seorang pengebom bunuh diri menabrak kendaraan ke konvoi insinyur China yang sedang bekerja pada proyek pembangkit listrik tenaga air di barat laut Pakistan pada Maret 2024. Militer Pakistan sebelumnya menuduh serangan itu direncanakan di Afghanistan tetangga, dan bahwa pelaku bom juga warga Afghanistan. Bapak Asif membantah bahwa operasi militer terbaru disebabkan oleh tekanan dari China. Tetapi dia mengatakan operasi itu akan mengatasi ancaman keamanan terhadap proyek-proyek dan warga negara China di Pakistan.

MEMBACA  Mengapa Saham CrowdStrike Terus Menurun Hari Ini