Oposisi Brasil Akhiri Protes di Senat Terkait Penahanan Rumah Bolsonaro

Anggota parlemen oposisi di Brasil mengakhiri pendudukan mereka di gedung parlemen negara di Brasília setelah dua hari berunjuk rasa terkait penahanan rumah mantan presiden Jair Bolsonaro.

Pemimpin oposisi Rogério Marinho menyatakan bahwa protes di Senat dihentikan “agar pekerjaan bisa berlanjut normal,” sementara pendudukan di Dewan Perwakilan Rakyat sebenarnya sudah berakhir sehari sebelumnya.

Aksi ini terjadi setelah Mahkamah Agung Brasil pada Kamis menjatuhkan tahanan rumah terhadap Bolsonaro karena melanggar perintah pengadilan.

Para anggota oposisi juga ingin mendorong sejumlah proyek legislatif, termasuk mosi untuk memakzulkan hakim federal Alexandre de Moraes—yang dibenci oleh kalangan kanan politik—serta amnesti bagi mereka yang terlibat dalam penyerbuan gedung pemerintahan pada Januari 2023.

Saat menarik diri, Marinho menyerahkan surat berisi 41 tanda tangan yang meminta ketua Senat mempertimbangkan pemberhentian Moraes.

Namun, prosedur ini dianggap kecil peluangnya untuk berhasil karena membutuhkan persetujuan ketua Senat dan suara mayoritas dua per tiga—minimal 54 dari 81 suara.

Bolsonaro sendiri sedang diselidiki perannya dalam upaya kudeta setelah kekalahannya pada pemilu 2022.

MEMBACA  Inggris Menangguhkan Beberapa Ekspor Senjata ke Israel