Sebuah LSM mengklaim bahwa raksasa pangan asal Swiss, Nestle, ‘membahayakan kesehatan bayi demi keuntungan’ dengan menambahkan gula pada makanan bayi yang dipasarkan di sejumlah wilayah.
Sebuah laporan dari organisasi “keadilan global” Public Eye yang berbasis di Swiss mengungkapkan bahwa Nestle menambahkan gula pada produk makanan bayinya untuk mendongkrak penjualan di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Praktik ini berbeda dengan produk serupa yang dijual di pasar Eropa, di mana kandungan gula telah dikurangi.
Laporan bertajuk “How Nestle gets children hooked on sugar in lower-income countries” itu menuduh perusahaan melakukan ‘double standard’ yang tidak dapat dibenarkan. Investigasi bersama oleh Public Eye dan International Baby Food Action Network (IBFAN) menemukan bahwa gula tambahan terdapat dalam 93 persen produk makanan bayi Nestle yang dijual di negara-negara berpenghasilan rendah.
Kandungan gulanya pun bervariasi. Sereal bayi merek Cerelac di Thailand mengandung 6 gram gula per saji, setara dengan sekitar 1,5 kubus gula. Di Ethiopia, kandungannya 5,2 gram, sementara di Pakistan 2,7 gram. Sebaliknya, Cerelac yang dijual di Swiss dan pasar Eropa utama seperti Jerman dan Inggris tidak mengandung gula tambahan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara jelas menyarankan agar makanan untuk anak di bawah tiga tahun tidak mengandung gula atau pemanis tambahan. Paparan gula sejak dini dapat membentuk preferensi seumur hidup terhadap produk manis, yang meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kronis lainnya.
Nestle, yang menguasai 20 persen pasar makanan bayi global dengan penjualan tahunan hampir $70 miliar, disebut gencar mengiklankan produknya di Afrika, Asia, dan Amerika Latin sebagai esensial bagi perkembangan anak yang sehat. Namun, investigasi ini “mengungkap cerita yang berbeda”.
Public Eye dan IBFAN menuntut Nestle mengakhiri standar ganda yang berbahaya ini. Menanggapi laporan ini, seorang juru bicara Nestle menyebutnya “menyesatkan”. Menurutnya, membuat sereal yang cukup manis untuk disukai bayi sangat vital dalam memerangi malnutrisi, dan bahwa resep mereka tetap mematuhi peraturan nasional di negara-negara bersangkutan.