Relasi NBA dan China Memburuk Usai Pejabat Tim Suka Tweet Pro-Demokrasi
Hubungan antara NBA dan Tiongkok sempat memburuk pasca sebuah cicitan pro-demokrasi disukai oleh pejabat salah satu tim pada 2019.
Diterbitkan Pada 10 Okt 2025
Brooklyn Nets dan Phoenix Suns bertemu dalam laga pra-musim yang terjual habis di Macau pada Jumat, disambut sorak-sorai penggemar menyambut kembali NBA ke China setelah absen enam tahun akibat insiden kicauan pro-demokrasi tersebut.
Pertandingan pertama dari dua laga di Macau ini memuncakkan upaya NBA merajut-ulang hubungan dengan Tiongkok, pasar menguntungkan dimana diperkirakan 125 juta penduduknya bermain basket.
Rekomendasi Cerita
“Suasananya luar biasa. Saya sudah jadi penggemar Suns sejak lama,” ujar David Jin, 26, yang melakukan perjalanan sehari dari pusat teknologi Shenzhen yang letaknya tak jauh.
“NBA harus lebih sering datang ke Tiongkok daratan. Kalau dekat dengan tempat tinggal saya, saya pasti datang untuk memberi dukungan,” kata Jin, menambahkan ia menghabiskan sekitar 5.000 yuan (sekitar 700 dolar AS) untuk tiket dan perjalanan.
Para penggemar di Venetian Arena yang penuh sesak memberikan sambutan meriah untuk Devin Booker, bintang NBA empat kali, dan juga sangat menantikan penampilan perdana Zeng Fanbo, forward Nets berusia 22 tahun asal China.
Komisioner NBA Adam Silver mengatakan pada Kamis bahwa “ada ketertarikan yang sangat besar terhadap NBA di seluruh Tiongkok.”
Memperkuat ofensif pesona ini, pelatih kepala Nets Jordi Fernandez menyatakan kunjungan ke China sebagian merupakan kunjungan silaturahmi dan belajar budaya baru.
“Kami diberi tahu bahwa kami mendapat dukungan dari China, banyak penggemar yang menonton pertandingan kami. Tapi kenyataannya, Anda tidak akan tahu sampai datang kesini,” ujarnya.
Berbicara sebelum pertandingan, pelatih kepala Suns Jordan Ott juga menyebutkan banyak pemainnya baru pertama kali berkunjung ke Tiongkok.
“Semangat itu ketika mereka berjalan keluar nanti malam – kita tahu tempatnya penuh – akan menjadi pengalaman yang sangat keren untuk kita semua ingat,” kata Ott.
Mantan pesepakbola, salah satu pemilik Inter Miami CF dan juga pemilik Salford City, David Beckham, hadir menyaksikan pertandingan di Macau tersebut [Tyrone Siu/Reuters].
Asosiasi Bola Basket Tiongkok mengumumkan kemitraan strategis dengan NBA pada Jumat, yang termasuk menyediakan peluang bagi tim China untuk berpartisipasi dalam NBA Summer League dan pertandingan pra-musim WNBA di Amerika Serikat, sebagaimana dilaporkan media pemerintah.
Kepopuleran NBA di China melonjak pada era 2000-an berkat demam Yao Ming, tetapi hubungan memburuk secara signifikan setelah seorang pejabat tim mendukung protes pro-demokrasi di Hong Kong pada 2019.
NBA sempat dibekukan di Tiongkok, dan ini merupakan langkah pertama liga tersebut untuk kembali.
Qin Junhong, seorang pelajar berusia 19 tahun di Macau, mengaku hampir tak ingat perselisihan itu dan hanya merasa “bergairah” bisa menghadiri pertandingan bersama teman-temannya.
“Banyak sekali orang yang berebut tiket,” kata Qin kepada kantor berita AFP.
Pertandingan Jumat ini merupakan bagian dari kesepakatan senilai jutaan dolar untuk menyelenggarakan laga pra-musim NBA di Venetian Arena, yang merupakan bagian dari konglomerat Las Vegas Sands yang dikendalikan oleh keluarga Adelson, yang juga merupakan pemilik mayoritas Dallas Mavericks.
Macau, satu-satunya tempat di Tiongkok dimana perjudian kasino diizinkan, merupakan daerah administratif khusus China yang letaknya dekat dengan Hong Kong.
Para ahli menyebutkan bahwa menyelenggarakan pertandingan NBA pertama sejak 2019 di Macau merupakan semacam “pendaratan lunak”, dibandingkan langsung menggelarnya di Tiongkok daratan.
Sebelum pertandingan, kerumunan pengunjung berfoto selfie di stan dan toko bertema NBA di sebuah hall konvensi, dengan spanduk besar menampilkan logo mitra merek China liga tersebut.
Venetian Arena terletak di jantung distrik hotel-kasino mewah Macau yang dikenal sebagai Cotai Strip, rumah bagi replika Big Ben dan Menara Eiffel.