MSF Sebut 3 Pekerjanya ‘Dibunuh secara Sengaja’ di Tigray, Ethiopia | Berita Konflik

Insiden tahun 2021 merupakan ‘pembunuhan sengaja dan terarget’ terhadap tiga pekerja bantuan yg telah teridentifikasi jelas, ungkap organisasi medis tersebut.

Dokter Lintas Batas (MSF) menyatakan tiga staf mereka “dengan sengaja” dibunuh pada 2021 selama pertempuran sengit di wilayah Tigray, Ethiopia.

Organisasi yg dikenal dengan inisial Prancis MSF itu pada Selasa merilis temuan kajian internal mereka atas pembunuhan Maria Hernandez (warga Spanyol) serta warga Ethiopia Yohannes Halefom Reda dan Tedros Gebremariam Gebremichael.

Wilayah utara Tigray dilanda perang sipil brutal melawan pemerintah pusat antara 2020-2022 yg menewaskan sekitar 600.000 orang.

Konflik ini memicu bencana kemanusiaan, mengakibatkan jutaan orang mengungsi, sementara kesepakatan perdamaian rapuh menimbulkan kekecewaan yg terus membara.

MSF menuduh pemerintah Ethiopia gagal “menunaikan kewajiban moralnya” untuk menyelesaikan investigasi. “Kajian mengkonfirmasi serangan ini merupakan pembunuhan sengaja & terarah terhadap tiga pekerja bantuan yg jelas teridentifikasi,” bunyi pernyataan mereka.

Hernandez adalah salah satu koordinator darurat MSF di Tigray, sedangkan Reda dan Gebremichael bertugas sebagai asisten koordinasi dan sopir LSM itu. Ketiganya—karyawan MSF-Spanyol—tewas ditembak pada 24 Juni 2021 di Tigray selatan.

LSM tersebut menyatakan mereka dan kendaraannya jelas-jelas teridentifikasi. Menurut organisasi medis itu, sejumlah pasukan Ethiopia berada di lokasi kejadian saat serangan terjadi.

MSF menyatakan meski telah berkali-kali menindaklanjuti dengan otoritas federal di Addis Ababa, mereka tidak menerima “jawaban kredibel apapun” dan pemerintah “gagal memenuhi kewajiban moralnya untuk menyelesaikan penyelidikan atas serangan ini.”

“Ini bukan akibat baku tembak, bukan pula kesalahan tragis. Rekan-rekan kami dibunuh dalam serangan yg hanya bisa digambarkan sebagai tindakan disengaja,” kata Paula Gil, presiden MSF-Spanyol.

Laporan ini menyusul investigasi internasional 2022 saat LSM itu menyatakan tiga pekerja bantuan mereka “dibunuh dengan sengaja,” tanpa rincian lebih lanjut.

MEMBACA  Putin siap memerintah Rusia selama 6 tahun lagi setelah pemilihan tanpa pilihan nyata lainnyaPutin bersiap untuk memerintah Rusia selama 6 tahun lagi setelah pemilihan tanpa pilihan nyata lainnya

Surat kabar The New York Times dalam investigasi 2022 mengklaim seorang perwira angkatan darat Ethiopia memerintahkan pembunuhan ketiga pekerja bantuan tersebut.

Tapi Raquel Ayora, direktur jenderal MSF-Spanyol, mengatakan pada Selasa, “Kami tak bisa mengonfirmasi atau menyimpulkan sejauh itu.”

Temuan laporan telah disampaikan ke otoritas yg tidak merespons, kata LSM itu. Pihak berwenang Ethiopia menolak bertemu presiden MSF-Spanyol untuk membahas penyelidikan MSF atas pembunuhan tersebut.

Perang 2020-2022 mempertemukan pasukan federal—didukung milisi lokal dan tentara Eritrea—melawan pemberontak Tigray. Semua pihak yang berperang telah dituduh melakukan kejahatan perang.

Namun, LSM bernama The Sentry pada Juni menyatakan meski semua pihak melakukan kejahatan perang, sifat kekejaman yg dilakukan tentara Eritrea “tak tertandingi dalam skala dan perencanaan.”

Ethiopia, negara kedua terpadat di Afrika dengan hampir 130 juta penduduk, dipimpin Perdana Menteri Abiy Ahmed sejak 2018.