Minimal Sembilan Orang Tewas dalam Penembakan di Kedai Minum Afrika Selatan

BERITA TERBARU

Kepolisian Afrika Selatan menyatakan bahwa penyelidikan intensif sedang berlangsung setelah penembakan massal menewaskan setidaknya sembilan orang dan melukai sepuluh lainnya.

Diterbitkan pada 21 Des 2025

Para penembak telah melepaskan tembakan di sebuah tavern di kawasan township dekat kota Johannesburg, Afrika Selatan, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai sepuluh lainnya, menurut keterangan polisi.

Dalam pernyataan pada Minggu, polisi menyebutkan bahwa pencarian pelaku tengah digalakkan untuk mereka yang terlibat dalam penembakan tersebut, yang terjadi di township Bekkersdal tepat sebelum pukul 01.00 waktu setempat (23.00 GMT, Sabtu).

“Dilaporkan bahwa sekitar 12 tersangka tidak dikenal mengendarai kombi putih dan sedan perak membuka tembakan ke pengunjung tavern dan terus menembak secara acak saat melarikan diri dari lokasi,” jelas polisi dalam pernyataannya.

“Tavern tersebut memiliki izin operasional,” tambah pernyataan itu.

Penyiar publik Afrika Selatan, SABC, melaporkan bahwa para penembak tak dikenal itu membidik pengunjung tavern dan orang-orang di jalanan di sekitarnya.

“Kami masih mengumpulkan keterangan. Tim manajemen kejahatan nasional telah tiba,” kata Pelaksana Tugas Komisaris Polisi Gauteng, Fred Kekana, seperti dikutip SABC.

“Tim manajemen TKP provinsi telah hadir, tim dari pusat rekam kriminal lokal juga ada di sini, begitupun tim penyidik kejahatan serius, intelejen kriminal, serta tim detektif kejahatan provinsi telah berada di lokasi,” ujarnya menambahkan.

Motif di balik penembakan ini belum dapat segera dipastikan.

Beberapa laporan media menyebutkan jumlah korban tewas mencapai sepuluh orang.

“Sepuluh orang meninggal. Kami belum memiliki rincian identitas mereka,” ujar Brigadir Brenda Muridili, juru bicara polisi Provinsi Gauteng, kepada kantor berita AFP.

Pihak berwenang menyatakan bahwa korban luka telah dibawa ke rumah sakit.

MEMBACA  Peluncuran tequila kerajinan premium baru TRULUSSÓ

Laporan lebih lanjut menyusul…

Tinggalkan komentar