Lebih dari 200 petugas darurat merespons ledakan dan kebakaran di Weifang, Provinsi Shandong, menurut laporan media pemerintah China.
Setidaknya lima orang tewas dan 19 luka-luka dalam ledakan besar di pabrik kimia di timur China, seperti dilaporkan media resmi.
Enam orang masih dinyatakan hilang setelah ledakan di pabrik milik Shandong Youdao Chemical di kota Weifang, Provinsi Shandong, pada Selasa pagi, menurut siaran CCTV dan agensi Xinhua.
Pabrik ini terletak di kawasan industri dan memproduksi komponen kimia untuk pestisida serta farmasi.
Video yang beredar di media sosial China dan diverifikasi Reuters memperlihatkan kepulan asap oranye dan hitam membumbung tinggi.
Salah satu video menunjukkan jendela bangunan terdekat terlepas akibat ledakan.
Otoritas meluncurkan respons besar-besaran terhadap ledakan dan kebakaran, dengan mengirim lebih dari 230 petugas ke lokasi, menurut CCTV.
Rekaman drone dari The Beijing News memperlihatkan asap keluar dari pabrik kimia serta fasilitas tak dikenal di dekatnya.
Baidu Maps menampilkan sejumlah pabrik lain di sekitar lokasi, termasuk perusahaan tekstil, mesin, dan bahan pelapis industri.
Dinas Lingkungan Hidup Weifang mengirim tim untuk uji dampak ledakan, namun hasil belum tersedia. Warga disarankan memakai masker sementara.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan rumahnya—berjarak lebih dari 7 km—ikut bergetar dampak ledakan, lapor AP.
Otoritas darurat China mendesak tim pemadam cepat mengatasi api dan mengidentifikasi korban.
Menurut situs resmi, Shandong Youdao Chemical berdiri Agustus 2019 di kawasan industri Gaomi Renhe, Weifang. Pabrik seluas 47 hektar ini mempekerjakan lebih dari 300 orang.
Ledakan pabrik kimia di China sebelumnya terjadi di Ningxia (2024) dan Jiangxi (2023).
Dua ledakan besar di gudang bahan kimia Tianjin (2015) menewaskan 170 orang dan lukai 700, memicu penguatan regulasi penyimpanan kimia.
Ledakan lain di Shandong (2015) menewaskan 13 orang.