Minimal 15 Tewas dalam Serangan Bom di Gereja Damaskus, Puluhan Luka-luka | Berita Kelompok Bersenjata

Ledakan di Dweil’a di pinggiran ibu kota Suriah terjadi saat jemaat sedang berdoa di dalam Gereja Mar Elias.

Seorang pelaku bom bunuh diri di Suriah telah melancarkan serangan di dalam gereja yang dipenuhi orang, menewaskan setidaknya 15 orang dan melukai puluhan lainnya, menurut Pertahanan Sipil Suriah dan pejabat keamanan.

Ledakan di Dweil’a, di pinggiran Damaskus, terjadi saat umat sedang beribadah di Gereja Mar Elias pada hari Minggu.

Tidak ada kelompok yang segera mengakui tanggung jawab, tapi Kementerian Dalam Negeri Suriah menyatakan seorang pejuang dari kelompok ISIL (ISIS) masuk ke gereja dan menembaki jemaat sebelum meledakkan dirinya dengan rompi peledak, sesuai kesaksian beberapa saksi.

Jumlah korban tewas yang dilaporkan masih bersifat sementara. “Tim penyelamat dari Pertahanan Sipil Suriah terus mengangkat jenazah dari lokasi kejadian,” bunyi pernyataan di Telegram pada hari Minggu.

Secara terpisah, dua pejabat keamanan mengonfirmasi jumlah korban tewas saat ini sebanyak 15 orang kepada kantor berita Reuters.

SANA, lembaga resmi negara, mengutip Kementerian Kesehatan, menyebut setidaknya 50 lainnya terluka.

Pemantau perang yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, menyatakan setidaknya 30 orang terluka dan tewas, tapi tidak memberikan angka pasti.

Beberapa media lokal melaporkan bahwa anak-anak termasuk di antara korban.

Serangan ini merupakan yang pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir di Suriah, dan terjadi saat pemerintah sementara yang dipimpin Presiden Ahmed al-Sharaa berusaha meraih dukungan dari kelompok minoritas.

Di tengah upaya al-Sharaa memperluas kendali di seluruh Suriah, muncul kekhawatiran akan keberadaan sel tidur kelompok seperti ISIL (ISIS) di negara yang masih pulih dari perang saudara hampir 14 tahun yang menewaskan ratusan ribu orang dan mengusir jutaan lainnya.

MEMBACA  Judul: Direktur GHF Bela Operasi Bantu di Gaza Usai Ratusan Warga Palestina Tewas di Sekitar Lokasi

Suriah telah membuat kemajuan signifikan kembali ke lingkup internasional sejak al-Sharaa menjadi presiden pada Januari 2025, dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa mencabut sanksi dari era Presiden Bashar al-Assad yang digulingkan.

‘Dia menembaki gereja’

Seorang saksi yang mengenalkan diri sebagai Rawad memberi tahu The Associated Press bahwa ia melihat pelaku, yang didampingi dua orang lainnya yang kabur saat ia berkendara di dekat gereja.

“Dia menembaki gereja… kemudian masuk ke dalam dan meledakkan diri,” katanya.

Pasukan keamanan dan tim tanggap darurat bergegas ke lokasi.

Para penyintas yang panik meratap, sementara seorang wanita terjatuh dan menangis histeris.

Menteri Informasi Suriah Hamza al-Mostafa mengutuk ledakan tersebut, menyebutnya sebagai serangan “teroris”.

“Tindakan pengecut ini bertentangan dengan nilai-nilai sipil yang mempersatukan kita,” tulisnya dalam unggahan di X.

“Kami tidak akan mundur dari komitmen kami terhadap kesetaraan kewarganegaraan… dan kami juga menegaskan janji negara untuk mengerahkan segala upaya memerangi organisasi kriminal dan melindungi masyarakat dari segala serangan yang mengancam keamanannya.”

Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk serangan “hina” tersebut. Prancis “menyatakan solidaritas penuh dengan rakyat Suriah, yang berharap Suriah bisa kembali ke jalan perdamaian,” demikian pernyataan kementerian tersebut.

Foto yang beredar dari Pertahanan Sipil Suriah memperlihatkan interior gereja yang hancur, dengan bangku-bangku penuh puing dan darah.

Tim tanggap darurat dan anggota Pertahanan Sipil Suriah memeriksa kerusakan di dalam gereja [Firas Makdesi/Reuters]