Setidaknya 14 orang tewas dan lebih dari empat puluh luka-luka akibat serangan Rusia di kota Kyiv, menurut pejabat Ukraina.
Menteri Dalam Negeri Igor Klymenko menyatakan bahwa drone dan misil Rusia menargetkan 27 lokasi di ibu kota semalam hingga Selasa, merusak bangunan perumahan, lembaga pendidikan, dan infrastruktur kritis.
Dia menambahkan bahwa ini merupakan salah satu serangan terbesar terhadap kota tersebut sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 2022.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Moskow mengklaim unit pertahanan udara mereka berhasil mencegat dan menghancurkan 147 drone Ukraina semalam.
Pemboman “masif” di Kyiv berlangsung selama sembilan jam, menurut anggota parlemen Ukraina Lesia Vasylenko. “Bangun dalam mimpi buruk: orang terjebak di bawah reruntuhan dan gedung-gedung ambruk,” tulisnya di X.
Klymenko mengatakan tim penyelamat masih berupaya mengevakuasi korban.
Alarm serangan udara tetap aktif lebih dari tujuh jam setelah diumumkan, dilaporkan oleh Reuters.
“Lebih banyak serangan drone Rusia ke perumahan di Kyiv,” tulis Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelenskiy, Andriy Yermak, di Telegram. “Rusia terus memerangi warga sipil.”
Kyiv dihujani serangan semalam hingga Selasa [Reuters]
Bagian lain negara juga diserang. Setidaknya satu orang tewas dan 10 luka-luka setelah kota selatan Odesa jadi sasaran serangan drone besar-besaran, lapor Klymenko.
Dikhawatirkan masih ada orang yang terjebak di bawah puing, menurut layanan darurat Ukraina di Telegram.
Ukraina dan Rusia terus melancarkan serangan drone dalam beberapa pekan terakhir, sementara negosiasi langsung gagal mencapai gencatan senjata atau terobosan berarti.
Pembicaraan di Turki pada Mei lalu hanya menghasilkan pertukaran tawanan.
Perang telah berkecamuk lebih dari tiga tahun sejak invasi Rusia pada Februari 2022. Saat ini, mereka menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Krimea yang dianeksasi pada 2014 setelah penggulingan presiden pro-Rusia Ukraina.