Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan ia mengharapkan kesimpulan cepat untuk perjanjian dagang antara Uni Eropa dan negara-negara Mercosur di Amerika Selatan, meski Presiden Prancis Emmanuel Macron tampak tidak sependapat.
Merz, yang berbicara usai KTT UE di Brussel pada Kamis, mengatakan bahwa para pemimpin negara-negara UE pada dasarnya sepakat “bahwa perjanjian Mercosur harus segera disetujui secepatnya.”
Perjanjian antara UE dan negara-negara Mercosur—Brasil, Argentina, Uruguay, dan Paraguay—akan menciptakan salah satu zona perdagangan bebas terbesar di dunia, mencakup lebih dari 700 juta orang.
Tujuannya utamanya adalah mengurangi tarif dan meningkatkan perdagangan. Namun, untuk melindungi sektor pertanian UE, pasar untuk produk pertanian tertentu tidak akan sepenuhnya dibuka.
Perjanjian ini telah dirundingkan selama 20 tahun.
Merz menyatakan tidak ada satupun pemimpin yang mengajukan keberatan mendasar dan hanya ada beberapa pertanyaan kecil yang belum terjawab.
Namun, Macron mengatakan negaranya tidak bisa mendukung perjanjian dalam bentuknya saat ini.
“Karena saya yakin ini tidak sesuai dengan apa yang telah kami perjuangkan selama bertahun-tahun.” Meski mendukung perjanjian dagang secara umum, Macron berpendapat bahwa itu harus adil dan koheren.
Pemimpin Prancis itu mengatakan ia tidak ingin mengubah kesepakatan Mercosur secara mendasar, melainkan melengkapinya melalui diskusi lebih lanjut. Ia menekankan perlunya mekanisme perlindungan untuk melindungi sektor pertanian kunci jika terganggu oleh perjanjian ini.