Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov berselisih dengan Blinken dalam pertemuan OSCE | Berita

Sekretaris Negara Antony Blinken menegaskan hak berdaulat Ukraina untuk membuat pilihan tentang masa depannya tanpa campur tangan dari Moskow. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berselisih secara tidak langsung dengan Sekretaris Negara AS Antony Blinken dalam pertemuan keamanan tahunan di Malta, menuduh Barat merisiko eskalasi dalam perang di Ukraina. Berbicara di Pertemuan Menteri Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) di Ta’Qali pada hari Kamis, Lavrov menuduh Barat menghidupkan kembali Perang Dingin dan memprovokasi konflik langsung dengan Rusia. Lavrov berjalan keluar sebelum Sekretaris Negara AS Blinken dan pembicara lain bisa merespons. Sekretaris Negara AS Antony Blinken menghadiri pertemuan dengan perwakilan masyarakat sipil di sela-sela OSCE. Blinken menyalahkan eskalasi di wilayah tersebut pada Rusia, mencatat bahwa menteri luar negeri Rusia, pembicara keempat, tidak tinggal untuk mendengarkan pembicara lainnya. Badan 57 negara ini terbentuk di tengah Perang Dingin, tetapi telah sebagian besar lumpuh sejak Moskow menginvasi Ukraina, dengan Rusia memveto keputusan besar yang memerlukan persetujuan bulat. ‘Ukraina akan menang’. Ukraina sebelumnya telah meminta agar Rusia dikeluarkan dari OSCE, dan tahun lalu memboikot pertemuan puncak tahunan organisasi itu di Makedonia Utara atas kehadiran Lavrov. Namun tahun ini Menteri Luar Negeri Andrii Sybiha menghadiri acara tersebut, yang datang pada saat yang sensitif bagi Kyiv. Presiden AS terpilih Donald Trump telah berjanji untuk mendorong kesepakatan cepat untuk mengakhiri perang, meninggalkan Kyiv berjuang untuk mendapatkan jaminan keamanan dari sekutu Barat dan pasokan senjata kunci sebelum pelantikan Januari. Sybiha mengatakan kepada para menteri OSCE bahwa partisipasi Rusia dalam organisasi itu adalah “ancaman bagi kerjasama di Eropa” dan “ancaman terbesar bagi keamanan bersama kita.” Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Malta telah membatalkan visa-nya untuk mendampingi Lavrov. Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri Malta mengatakan bahwa tiga negara anggota OSCE telah keberatan terhadap perpanjangan visa untuk Zakharova, yang berada di bawah larangan bepergian. Lavrov tunduk pada sanksi Uni Eropa, tetapi tidak menghadapi larangan bepergian.

MEMBACA  Jenderal Rusia dipecat karena dugaan suap