Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, dijadwalkan akan mengunjungi Ukraina pada tanggal 7 Januari dan akan mengadakan pertemuan di Kyiv, khususnya dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
Sumber: Kementerian Luar Negeri Jepang
Kutipan: “Selama kunjungan ini, Menteri Kamikawa akan sekali lagi menegaskan kepada pihak Ukraina bahwa kebijakan Jepang yang konsisten untuk berdiri dan mendukung Ukraina tetap tidak berubah meskipun dihadapkan pada situasi internasional yang sulit saat ini.
Menteri Kamikawa juga akan memberikan informasi rinci mengenai bantuan yang relevan dan rencana kami kepada pihak Ukraina.”
Selain itu, seperti yang diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang, Kamikawa juga akan menyampaikan kepada rekan-rekannya di Ukraina bahwa Jepang “akan menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap pemulihan dan rekonstruksi Ukraina melalui kemitraan publik-swasta yang erat,” dan bahwa pada tanggal 19 Februari, Jepang akan menjadi tuan rumah Konferensi Jepang-Ukraina dalam Mendorong Rekonstruksi Ekonomi, yang akan dihadiri secara langsung oleh Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal.
Selama kunjungan ini, Menteri Kamikawa juga akan melakukan konsultasi dengan mitra dari pihak Ukraina untuk memperluas kerja sama antara kedua negara.
Kamikawa akan mengambil bagian dalam “diskusi terbuka dengan mitra Ukraina mengenai upaya mencapai perdamaian yang adil dan abadi, yang sangat penting bagi pihak Ukraina, serta potensi Jepang untuk memberikan kontribusi konkret dalam proses tersebut.”
Sebagai bagian dari kunjungan ini, Kamikawa akan mengambil bagian dalam upacara penyerahan peralatan tenaga besar untuk membantu persiapan menghadapi musim dingin. Menteri tersebut juga akan mengunjungi lokasi bantuan untuk perempuan dan anak-anak untuk menekankan bahwa partisipasi aktif perempuan sebagai pemimpin dalam memulihkan dan membangun perdamaian akan mencapai perdamaian yang lebih berkelanjutan.
“Selama semua program selama kunjungan ini, Menteri Kamikawa akan menunjukkan tekad Jepang untuk menegakkan tatanan internasional berdasarkan ‘aturan hukum’ dari perspektif bahwa perubahan satu pihak terhadap status quo dengan kekuatan, seperti agresi Rusia terhadap Ukraina, tidak dapat diterima,” tambah kementerian Jepang.
Dukung UP atau jadilah patron kami!