Menteri Luar Negeri AS dan Rusia Gelar Pembicaraan Baru tentang Ukraina di Pertemuan ASEAN

‘Tren positif’ hubungan AS-Rusia tetap ada meski kebijakan Washington ‘zigzag’, kata Moskow.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Sekretaris Negara AS Marco Rubio kembali bertemu dalam pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, menurut agensi TASS milik pemerintah Rusia, dengan perang di Ukraina menjadi fokus utama.

Percakapan ini terjadi setelah pertemuan lebih panjang 50 menit antara kedua diplomat puncak sehari sebelumnya.

Meski belum ada detail yang terungkap dari pertukaran pada Jumat itu, Rubio mengatakan kepada wartawan setelah diskusi Kamis bahwa kedua pihak membahas kemungkinan “pendekatan baru dan berbeda” untuk menghidupkan kembali upaya perdamaian di Ukraina.

“Saya tak akan menyebutnya sebagai sesuatu yang menjamin perdamaian,” ujarnya, “tapi ini konsep yang akan saya bawa kembali ke presiden.”

Lavrov mengatakan pada Jumat bahwa ia memaparkan posisi Kremlin tentang penyelesaian perang. “Kami membahas Ukraina. Kami mengonfirmasi posisi yang telah dijelaskan Presiden [Vladimir] Putin, termasuk dalam percakapannya dengan Presiden [Donald] Trump pada 3 Juli,” kata Lavrov kepada media Rusia di sela-sela pertemuan ASEAN.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam pernyataan bahwa para diplomat melakukan pertukaran pandangan yang “substansial dan terbuka” tentang Ukraina, juga Iran, Suriah, serta isu global yang lebih luas.

Pertemuan ini menjadi momen langka keterlibatan langsung antara Washington dan Moskow di tengah hubungan bilateral yang tetap tegang. Namun, pejabat Rusia meremehkan anggapan bahwa hubungan memburuk.

Sebuah foto bersama pada pertemuan ke-58 menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Juli 2025 [Hasnoor Hussain/EPA].

“Saya tidak setuju bahwa tren positif dalam hubungan Moskow-Washington memudar,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov kepada agensi berita RIA. “Saya rasa pemerintahan AS saat ini bertindak secara zigzag. Kami tak mendramatisir ini.”

MEMBACA  Ganjar-Mahmud Hanya Lebih Baik di Gianyar dan Tabanan

Ryabkov mengatakan putaran baru pembicaraan AS-Rusia tentang isu bilateral yang belum terselesaikan bisa digelar sebelum akhir musim panas.

Meski ada ketegangan, Moskow dan Washington tampak membuka pintu untuk dialog lebih lanjut, meski dengan hati-hati. “Kami berbicara, dan itu permulaan,” kata Rubio. “Tapi banyak bergantung pada langkah selanjutnya.”

Diplomat AS dan China akan bertemu

Rubio, dalam kunjungan resmi pertamanya ke Asia sejak menjabat, juga akan bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kuala Lumpur pada Jumat. Pertemuan tatap muka ini adalah yang pertama mereka lakukan dan terjadi saat AS berupaya menegaskan kembali kehadirannya di Asia Pasifik.

Sekretaris Negara AS menghadiri KTT Asia Timur dan Forum Regional ASEAN, yang mengumpilkan pemain-pemain kunci termasuk Jepang, China, Rusia, Australia, India, dan Uni Eropa.

Serangkaian pertemuan diplomatik ini terjadi di tengah hubungan dagang AS-China yang memburuk. Beijing telah memperingatkan Washington agar tak memberlakukan kembali tarif besar-besaran bulan depan, setelah sebelumnya dikenakan bea melebihi 100 persen dalam aksi saling balas.

China juga memperingatkan akan membalas negara-negara yang mendukung upaya mengucilkan Beijing dari rantai pasok global yang krusial.

Meski kunjungan Rubio menandakan fokus baru AS pada Asia, ketegangan akibat strategi tarif global Trump terus menebarkan bayangan panjang.

Mulai 1 Agustus, tarif impor tinggi yang menargetkan delapan negara ASEAN, termasuk Malaysia, serta sekutu dekat Jepang dan Korea Selatan, akan berlaku.

Washington mengatakan langkah ini bagian dari upaya “menyeimbangkan kembali perdagangan,” tapi kritikus memperingatkan kebijakan ini bisa melemahkan kemitraan yang justru ingin diperkuat AS.

Menteri luar negeri ASEAN pada Jumat menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan global dan menekankan pentingnya “sistem perdagangan multilateral yang dapat diprediksi, transparan, inklusif, bebas, adil, berkelanjutan, dan berbasis aturan” dalam komunike bersama.

MEMBACA  Mesin Roket Meledak Saat Uji Coba di Spaceport Shetland

“Kami menegaskan komitmen untuk bekerja secara konstruktif dengan semua mitra demi tujuan ini,” kata para menteri luar negeri blok regional tersebut.