Menteri Jerman Mengkritik Hasil Pembicaraan Iklim di Bonn

Menteri Lingkungan Jerman Carsten Schneider pada Jumat mengkritik hasil minim dari konferensi iklim internasional di kota Bonn awal bulan ini, dengan alasan bahwa hasil tersebut tidak mencerminkan keseriusan situasi.

Negosiasi selama 10 hari yang melibatkan lebih dari 5.000 delegasi ini merupakan bagian dari persiapan untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB yang akan digelar di Brasil November mendatang. Pembicaraan berakhir Kamis tanpa kemajuan signifikan.

Schneider menyesalkan bahwa konflik lama, seperti utara versus selatan dan pendorong transisi energi melawan penghambat bahan bakar fosil, masih mendominasi.

“Namun, kita hanya bisa mengatasi pemanasan global jika bekerjasama. Karena itu, kita harus meninggalkan konflik lama,” kata Schneider.

Dia mendorong semua negara untuk menyusun rencana iklim baru yang lebih baik tahun ini guna menutup kesenjangan besar menuju batas 1,5 derajat.

Penandatangan Perjanjian Paris 2015 berkomitmen membatasi pemanasan global jauh di bawah dua derajat Celsius, lebih disukai 1,5 derajat, dibandingkan level pra-industri.

Organisasi lingkungan mengungkapkan kekecewaan atas lambatnya laju negosiasi di Bonn.

“Saya tak mau meromantisasi—kita masih punya banyk pekerjaan sebelum bertemu lagi di Belem,” ujar Kepala Iklim PBB Simon Stiell, merujuk pada Konferensi Iklim Dunia di Brasil.

MEMBACA  AS Klaim Tewaskan Empat 'Teroris' dalam Serangan Terbaru ke Kapal Diduga Pengedar Narkoba