Menlu Iran Tegaskan Serangan Tidak Akan Hentikan Program Nuklir | Konflik Israel-Iran

Eksklusif: Menteri Luar Negeri Iran Berbincang dengan Fault Lines Bahas Kebuntuan Nuklir dan Diplomasi.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dan mendalam yang direkam pada bulan Oktober untuk program dokumenter Fault Lines Al Jazeera, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyampaikan kepada koresponden Hind Hassan bahwa serangan oleh Israel dan Amerika Serikat pada bulan Juni menyebabkan “kerusakan serius” pada fasilitas nuklir Iran. Namun, ia menegaskan program nuklir negaranya akan terus berlanjut.

“Teknologi tidak dapat dihilangkan dengan pemboman,” ujarnya, dengan argumen bahwa pengetahuan ilmiah Iran tetap utuh.

Sementara Iran masih terlibat kebuntuan dengan AS dan menolak memperbarui negosiasi selama tuntutan pengayaan uranium nol persen tetap berlaku, Araghchi menyatakan bahwa sanksi snapback Eropa telah merusak kerjasama masa depan dengan badan pengawas atom PBB, Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Iran akan mempertimbangkan kembali bentuk kerjasamanya di masa mendatang.

Meski menekankan bahwa “diplomasi adalah prioritas kami,” sang menteri luar negeri bersikukuh bahwa Iran siap untuk membalas jika diserang kembali. Araghchi menegaskan, meski Tehran “tidak pernah mempercayai Amerika Serikat sebagai mitra negosiasi yang jujur,” Iran tetap siap untuk berengganansi secara diplomatis jika kedua belah pihak saling menghormati hak masing-masing dan mengejar kepentingan bersama berdasarkan kesetaraan.

Dipublikasikan pada 16 Des 2025

Klik di sini untuk membagikan di media sosial

MEMBACA  Biden Melakukan Dorongan Global untuk Membatasi China. Apa yang Akan Dilakukan Trump?

Tinggalkan komentar