Mayat Teroris Hamas Diseret di Jalanan setelah Menyerang Klan di Gaza

Kelompok Hamas berupaya menangkapi anggota klan tersebut dengan tuduhan telah berkolaborasi dengan Israel.

Terdapar upaya serangan yang dilancarkan oleh teroris Hamas terhadap klan al-Mujaida, salah satu keluarga terbesar di wilayah Selatan Gaza, berdasarkan pernyataan dari Hamas, rekaman media sosial, serta laporan-laporan Palestina pada Jumat lalu. Kelompok teror itu mengklaim sedang melakukan penangkapan terhadap pihak-pihak yang diduga bekerja sama dengan Israel.

Berdasarkan laporan BBC News, baku tembak tersebut mengakibatkan sekitar 11 teroris Hamas tewas dengan jenazah mereka diseret di sepanjang jalan. Sedikitnya lima anggota dari keluarga terkemuka itu juga gugur.

Laporan-laporan tersebut mengindikasikan bahwa Hamas menyerbu rumah-rumah penduduk sipil dengan menggunakan IED dan RPG pada saat salat Subuh.

Hussam al-Astal, seorang pemimpin klan, menyatakan kepada KAN bahwa ia meyakini IDF memberikan bantuan kepada klan al-Mujaida dan berhasil menewaskan 22 teroris Hamas.

Kehancuran pasca serangan udara Israel pada sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat, sebelah barat Kota Gaza, 27 September 2025. (kredit: Ali Hassan/Flash90)

Penggunaan perisai manusia oleh Hamas

Sebelumnya pada hari Jumat, IDF melaporkan bahwa pasukannya berhasil membunuh 20 teroris Hamas yang berupaya menyerang kawasan kemanusiaan di Khan Yunis yang menjadi tempat tinggal sementara warga sipil Gaza.

Pesawat tempur mengidentifikasi dan menghantam beberapa anggota organisasi teror yang berusaha memanfaatkan anak-anak di sekitar zona kemanusiaan sebagai perisai hidup, tambah IDF.

Pasca terjadi baku tembak, dilaporkan terdapat korban luka-luka dari kedua belah pihak. Seluruh korban yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Al-Nasser di Gaza. Di rumah sakit tersebut, dua teroris Hamas memancing dua anggota klan al-Mujaida ke bagian lain dari rumah sakit dan berupaya membunuh mereka. Satu anggota klan tewas dalam insiden itu.

MEMBACA  Bagaimana seharusnya Eropa menangani krisis migrasinya? | Migrasi

Sebagai tambahan, KAN melaporkan bahwa enam anggota klan saat ini ditahan oleh Hamas dan dikhawatirkan akan segera dieksekusi.