Mantan Presiden Jair Bolsonaro Ajukan Tahanan Rumah di Brasil

Pemimpin sayap kanan tersebut telah berupaya mengajukan banding atas vonis 27 tahun penjaranya karena didakwa menghasut kudeta pasca kekalahannya pada 2022.

Diterbitkan Pada 21 Nov 2025

Klik di sini untuk membagikan di media sosial

share2

Para pengacara mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah memohon kepada Hakim Mahkamah Agung Alexandre de Moraes agar mengizinkannya menjalani hukuman 27 tahun dalam tahanan rumah, dengan alasan kesehatan.

Menurut dokumen yang diakses oleh kantor berita Reuters pada Jumat, pengacara Bolsonaro menyatakan bahwa masalah usus berulang yang dialami mantan presiden berusia 70 tahun tersebut dapat membahayakan nyawanya jika dipenjara.

Rekomendasi Cerita

list of 3 items
end of list

Ia pernah ditusuk di perut saat berkampanye di negara bagian Minas Gerais pada 2018.

“Sudah pasti bahwa menahan pemohon dalam lingkungan penjara akan menimbulkan risiko konkret dan langsung terhadap integritas fisiknya bahkan nyawanya,” bunyi dokumen tersebut. Permohonan itu mengajukan tahanan rumah atas dasar kemanusiaan.

Pada September lalu, Bolsonaro dijatuhi hukuman 27 tahun dan tiga bulan penjara oleh panel lima hakim dari Mahkamah Agung Brasil. Ia divonis bersalah merencanakan kudeta untuk tetap berkuasa usai kalah dalam pemilihan 2022 dari Presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva.

Mantan pemimpin sayap kanan itu sebelumnya telah menjalani tahanan rumah karena melanggar langkah-langkah prefentif dalam kasus terpisah, dimana ia didakwa mengupayakan campur tangan Amerika Serikat untuk menghentikan proses hukum terhadapnya.

Sumber pengadilan menyatakan penangkapan Bolsonaro tampak bakal segera dilakukan setelah panel Mahkamah Agung awal bulan ini secara bulat menolak banding yang diajukan tim hukum mantan presiden tersebut.

Pengacaranya menyatakan akan mengajukan banding baru, namun berargumen bahwa jika banding itu juga ditolak, Bolsonaro seharusnya mulai menjalani hukumannya dalam tahanan rumah setelah semua upaya banding habis.

MEMBACA  Bagaimana 'I'm Still Here' yang Dinominasikan Oscar Dapat Meminta Pertanggungjawaban Militer Brasil

Mereka mencatat bahwa awal tahun ini, mahkamah agung mengizinkan mantan Presiden Fernando Collor de Mello yang berusia 76 tahun menjalani tahanan rumah karena usia dan masalah kesehatannya, termasuk penyakit Parkinson, setelah dijatuhi hukuman hampir sembilan tahun penjara atas tuduhan korupsi dan pencucian uang.

Tes medis terakhir pada Bolsonaro menunjukkan bahwa “penyakit serius atau mendadak bukanlah soal ‘jika’, namun ‘kapan’,” ujar tim hukumnya.

Salah satu putra Bolsonaro, Carlos, menyatakan pada Jumat bahwa mantan presiden tersebut mengalami cegukan parah dan terus-menerus muntah. “Saya belum pernah melihatnya seperti ini,” tulisnya di platform media sosial X.

Bolsonaro, yang memerintah Brasil antara 2019 dan 2022, dihukum atas lima kejahatan, termasuk berpartisipasi dalam organisasi kriminal bersenjata, upaya menghapuskan demokrasi secara kekerasan, serta mengorganisir kudeta.

Pada Jumat, mantan presiden tersebut tampak sebentar di depan pintu rumahnya saat menerima kunjungan dari anggota legislatif federal Nikolas Ferreira.