Arce ditahan sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pelanggaran keuangan yang dilakukan selama ia menjabat sebagai menteri perekonomian, menurut pernyataan pemerintah.
Diterbitkan Pada 11 Des 202511 Desember 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Apparatus penegak hukum Bolivia telah menahan mantan Presiden Luis Arce sebagai bagian dari investigasi korupsi, sebuah langkah yang memantik polarisasi hanya sebulan setelah pelantikan Presiden konservatif Rodrigo Paz mengakhiri 20 tahun kekuasaan sosialisme.
Seorang pejabat senior di pemerintahan Paz, Marco Antonio Oviedo, menyatakan pada Rabu bahwa Arce ditahan atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran keuangan terkait dugaan penggelapan dana publik selama masa jabatannya sebagai menteri perekonomian di pemerintahan mantan pemimpin karismatik Evo Morales (2006-2019).
Rekomendasi Cerita
daftar 4 itemakhir daftar
Sebuah satuan polisi khusus yang didedikasikan untuk memerangi korupsi mengonfirmasi kepada kantor berita The Associated Press bahwa Arce berada dalam tahanan di markas besar satuan tersebut di ibu kota Bolivia, La Paz.
“Ini adalah keputusan pemerintah ini untuk memerangi korupsi, dan kami akan menahan semua pihak yang bertanggung jawab atas penggelapan besar-besaran ini,” ujar Oviedo.
Sementara pejabat menggambarkan penangkapan Arce sebagai bukti komitmen pemerintah baru dalam memberantas korupsi di level tertinggi sebagai realisasi janji kampanye utamanya, sekutu-sekutu Arce menyatakan penahanannya tidak berdasar dan beraroma persekusi politik.
Dugaan
Otoritas menduga Arce dan pejabat lainnya mengalihkan sekitar $700 juta dari dana negara yang ditujukan untuk mendukung masyarakat Adat dan petani—yang merupakan tulang punggung partai Gerakan Menuju Sosialisme pimpinan Morales.
Sebagai presiden berlatarbelakang Indigenous pertama Bolivia, Morales mentransformasi struktur kekuasaan negara dan memberikan pengaruh lebih besar daripada sebelumnya kepada masyarakat Adat.
Menjadi anggota dewan direksi Dana Pengembangan Petani Indigenous dari 2006 hingga 2017, Arce bertugas mengalokasikan dana untuk proyek-proyek pembangunan sosial di daerah pedesaan.
Selama periode itu, otoritas menduga Arce mengalihkan sebagian dana tersebut untuk keperluan pribadinya.
“Arce teridentifikasi sebagai penanggung jawab utama atas kerugian ekonomi yang sangat besar ini,” kata Oviedo.
Jaksa Agung Bolivia, Roger Mariaca, memberitahukan kepada media lokal bahwa Arce telah menggunakan hak untuk tetap bungkam selama pemeriksaan kepolisian, dan menambahkan bahwa ia akan tetap berada di tahanan polisi semalam sebelum dibawa ke hadapan hakim untuk menentukan apakah ia akan ditahan selama proses persidangan.
Tuduhan terhadap Arce berpotensi menjatuhkan hukuman maksimal penjara selama enam tahun.