Mantan pemain sepak bola Juventus dan AC Milan, Roberto Baggio, telah terluka dalam perampokan bersenjata di rumahnya di Italia utara. Kejadian itu dimulai pada pukul 22:00 waktu setempat ketika setidaknya lima orang masuk ke vila berusia 57 tahun di Altavilla Vicentina, media lokal melaporkan. Pemain sepak bola veteran itu dibawa ke ruang gawat darurat di Arzignano dan diobati dengan jahitan di dahinya setelah seorang perampok memukulnya dengan senjata. Dalam pidato publik pertamanya sejak kejadian itu, Baggio mengucapkan terima kasih kepada para penonton yang memberikan doa, menambahkan: “Sekarang yang tersisa hanyalah mengatasi ketakutan.” Baggio menambahkan bahwa “untungnya kekerasan yang saya alami hanya menyebabkan beberapa jahitan di tubuh saya, memar, dan banyak ketakutan”. Corriere della Sera melaporkan bahwa kejadian kekerasan terjadi saat Baggio dan keluarganya sedang menonton Italia melawan Spanyol di Kejuaraan Eropa. Luca Zaia, presiden wilayah Veneto, mengatakan semua orang Veneto berharap Baggio bisa pulih “dari malam buruk ini”. Dia menggambarkan pemain depan sebagai “juara simbolis sepak bola dan wilayah kami”. “Yang terjadi harus dikutuk tanpa ada alasan,” kata Bapak Zaia, menambahkan bahwa dia berharap “para penjahat segera diadili”. Kejadian itu dilaporkan berlangsung selama sekitar 40 menit. Baggio dikatakan telah mencoba menghentikan perampok, tetapi salah satu pencuri memukulnya di dahinya dengan senjata, lapor AFP. Tak lama setelah itu, dia dan keluarganya dikunci di sebuah ruangan sementara pelaku merusak rumah mencari barang berharga. Belum jelas berapa banyak yang diambil dalam perampokan itu. Keluarganya dikatakan terguncang oleh kejadian di wilayah Veneto, tetapi tidak terluka. Ketika pemain bola merasa aman untuk melakukannya, dia merusak pintu ruangan tempat mereka dikunci dan menelepon polisi. Media Italia mengatakan polisi diberikan rekaman CCTV kejadian itu dan sedang menyelidikinya. Dikenal sebagai “Divin Codino” (ekor kuda ilahi) selama masa gemilangnya sebagai bintang di tim nasional, Baggio memimpin timnya ke final Piala Dunia di AS pada tahun 1994. Tapi dia gagal mengeksekusi tendangan penalti yang menentukan, yang memberikan Brasil kemenangan Piala Dunia keempat mereka. Dia melanjutkan karirnya di AC Milan dan Inter Milan, sebelum pensiun pada tahun 2004. Dia tetap menjadi satu-satunya pemain Italia yang mencetak gol di tiga Piala Dunia dan tetap menjadi pencetak gol terbanyak bersama mereka dalam kompetisi.