Marc Lamont Hill berbicara dengan Mahmoud Khalil mengenai penahanan, perbedaan pendapat, dan perjuangan untuk hak-hak rakyat Palestina.
Setelah melarikan diri dari perang sipil Suriah, Mahmoud Khalil—lulusan Columbia University keturunan Palestina—ditahan di Amerika Serikat selama lebih dari 100 hari akibat protes menentang genosida Israel di Gaza. Ia menyatakan bahwa penangkapannya dimaksudkan untuk membungkam suara kritis dan mengintimidasi mereka yang berani bersuara.
Lantas, apa yang diungkapkan kisah Khalil tentang penindasan terhadap perbedaan pendapat di AS serta risiko yang dihadapi oleh mereka yang memperjuangkan hak Palestina?
Minggu ini di UpFront, Marc Lamont Hill mewawancarai Mahmoud Khalil.
*Catatan Redaksi: Wawancara ini direkam sebelum hakim imigrasi mengeluarkan perintah deportasi untuk Mahmoud Khalil. Pengacara imigrasinya menyatakan akan mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Terbit pada 19 September 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
Bagikan