Mahkamah Mendengar Bahwa Tanda Tangan Muhammadu Buhari, Mantan Presiden Nigeria, Dipalsukan untuk Menarik $6 Juta

Nigeria Minta Bantuan Interpol untuk Menangkap Tiga Tersangka Pencurian $6,2 Juta dari Bank Sentral dengan Tanda Tangan Palsu Mantan Presiden Muhammadu Buhari

Otoritas percaya bahwa para tersangka bersekongkol dengan mantan kepala bank sentral Nigeria, Godwin Emefiele.

Emefiele saat ini sedang menjalani persidangan atas 20 dakwaan, termasuk menerima $6,2 juta secara ilegal.

Emefiele membantah semua dakwaan tersebut dan saat ini sedang bebas dengan jaminan.

Emefiele adalah mantan pejabat paling terkenal yang diadili atas tuduhan korupsi sejak Presiden Bola Tinubu menjabat pada Mei tahun lalu.

Jaksa penuntut juga mengklaim bahwa Emefiele dengan tidak sah mengizinkan pencairan uang dari brankas bank sentral.

Dalam pernyataan bulan Desember lalu, Emefiele menyebut tuduhan tersebut sebagai “kebohongan terang-terangan yang diceritakan oleh penyelidik untuk mencapai agenda setan-nya”. Ia meminta agar dilakukan “penyelidikan menyeluruh dan transparan”.

Rekan-rekan Emefiele yang diduga terlibat dalam kasus ini adalah Adamu Abubakar, Imam Abubakar, dan Odoh Ocheme, mantan pegawai bank sentral, seperti yang dilaporkan oleh News Agency of Nigeria yang dimiliki negara.

Tersangka-tersangka ini diduga telah meninggalkan Nigeria, sehingga otoritas meminta bantuan Interpol untuk menangkap dan mengembalikan mereka, tambahnya.

Tidak ada dari ketiga tersangka yang memberikan komentar mengenai tuduhan terhadap mereka.

Pencurian yang diduga terjadi beberapa bulan sebelum Muhammadu Buhari turun dari jabatan presiden.

Pemerintah memerintahkan penangkapan mereka pada Selasa malam, beberapa jam setelah Boss Mustapha, seorang pejabat senior di pemerintahan mantan Presiden Buhari, memberikan kesaksian dalam persidangan Emefiele.

Mustapha mengatakan kepada pengadilan di ibu kota Abuja bahwa baik dia maupun Buhari tidak pernah menandatangani persetujuan penarikan $6,2 juta tersebut.

“Melihat tanda tangan tersebut, jelas bahwa itu adalah upaya samar-samar untuk memalsukan tanda tangan [mantan] Presiden Buhari,” kata Mustapha seperti yang dikutip oleh surat kabar Nation.

MEMBACA  Politisi Thailand Dikecam Setelah Menampar Seorang Jurnalis di Kamera

Ketika ditunjukkan dokumen yang digunakan untuk menarik dana tersebut, Mustapha mengatakan bahwa dokumen tersebut “tidak berasal dari kantor presiden”, tambah surat kabar tersebut.

Dana tersebut ditarik tunai pada bulan Januari tahun lalu, beberapa bulan sebelum masa jabatan Buhari berakhir.

Jaksa penuntut mengklaim bahwa Emefiele memalsukan dokumen yang meminta bank sentral untuk mengeluarkan dana tersebut agar Buhari dapat menggunakannya untuk membayar pengamat pemilu asing.

Emefiele diangkat sebagai gubernur bank sentral pada tahun 2014 oleh Presiden Goodluck Jonathan, dan Buhari kembali mengangkatnya pada tahun 2019. Dia menjabat hingga Tinubu memimpin.

Lebih banyak berita Nigeria dari BBC: