Bhargava Parikh
BBC Gujarati
Thomas Mackintosh
BBC News
Bhoomi Chauhan
Bhoomi Chauhan mengaku ketinggalan penerbangan ke London setelah ttelat tiba di bandara Ahmedabad
Bhoomi Chauhan ingat betul rasa marah dan frustasinya. Kemacetan parah memperlambat perjalanannya ke Bandara Ahmedabad—sampai-sampai ia ketinggalan pesawat Air India ke London Gatwick hanya selisih 10 menit.
Ms. Chauhan, mahasiswa administrasi bisnis yang tinggal di Bristol bersama suaminya, sedang berlibur di India Barat.
Usia 28 tahun itu seharusnya pulang dengan penerbangan AI171 pada Kamis, yang jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan 241 penumpang dan lebih banyak lagi di darat.
Tapi karena tiba di bandara kurang dari sejam sebelum keberangkatan, petugas maskapai menolaknya.
"Kami marah sekali pada supir dan pergi dari bandara dengan kesal," kenangnya. "Saya sangat kecewa."
"Kami meninggalkan bandara dan berhenti di suatu tempat untuk minum teh. Tak lama sebelum pergi… kami berbicara dengan agen travel tentang cara refund tiket."
"Di situ, saya dapat telepon bahwa pesawatnya jatuh."
Dalam wawancara dengan layanan Gujarati BBC, ia menambahkan, "Ini benar-benar keajaiban buat saya."
Ms. Chauhan tiba di bandara pukul 12.20 waktu setempat, 10 menit setelah seharusnya boarding dimulai.
Boarding pass digitalnya, yang dilihat BBC News, menunjukkan kursi ekonomi 36G sebagai tempat duduknya.
Meski sudah check-in online, petugas bandara tidak mengizinkannya menyelesaikan proses di lokasi.
Ia berangkat dari Ankleshwar—201 km selatan Ahmedabad—sebelum terjebak macet di pusat kota Ahmedabad.
"Saya sedih sekali saat ketinggalan pesawat. Yang ada di pikiran cuma, ‘Kalau berangkat lebih awal, mungkin saya bisa naik,’" ujarnya.
"Saya minta petugas bandara mengizinkan saya masuk karena cuma telat 10 menit. Saya bilang, saya penumpang terakhir, tolong izinkan saya naik. Tapi mereka tetap tidak mau."
Lalu lintas ambulans tak henti, keluarga berduka saat jenazah mulai diidentifikasi
Penerbangan Gatwick itu lepas landas sesuai jadwal Kamis sore, tapi terlihat kesulitan menanjak dan jatuh sekitar 30 detik setelah terbang.
Pesawat menabrak permukiman warga, menewaskan 241 penumpang dan 12 kru. Sedikitnya 8 orang di darat juga dilaporkan tewas.
Satu penumpang, warga Inggris Vishwashkumar Ramesh, selamat dan dirawat di rumah sakit.
Warga India, Portugal, dan Kanada juga ada di dalam pesawat.
Dari 53 warga Inggris yang tewas, termasuk keluarga dari Gloucester, tiga anggota keluarga yang tinggal di London, dan pasangan suami-istri yang mengelola pusat kesehatan spiritual di ibu kota.
Tim darurat dan pejabat bekerja hingga larut malam Kamis hingga Jumat untuk membersihkan reruntuhan dan mencari jawaban.
Laporan tambahan oleh Sajid Patel