Lena Dunham Tentang Fatfobia, Nasihat Kencan, dan Film Romantis Barunya di London "Too Much"

Getty Images

Kepindahan Dunham ke London pada 2021 menginspirasi rom-com barunya

Lena Dunham hampir identik dengan New York City. Aktris, penulis, dan sutradara Amerika ini meraih ketenaran lewat serial semi-autobiografinya *Girls* yang memenangkan banyak penghargaan, mengisahkan empat wanita berusia 20-an yang menjalani cinta, hidup, dan persahabatan di Kota Besar itu.

Tapi proyek terbarunya—rom-com Netflix yang terinspirasi longgar dari hidupnya beberapa tahun terakhir—berlatar di seberang Samudra Atlantik.

*Too Much* mengikuti Jessica (Megan Stalter) yang pindah dari New York ke London setelah putus dengan pacarnya, lalu jatuh cinta pada musisi punk Felix (Will Sharpe).

Seperti Dunham saat pindah ke London pada 2021, Jessica cepat belajar hal-hal penting tentang Inggris: semua orang suka Paddington, perdebatan Jaffa Cake sangat sengit (jelas itu biskuit), dan “housing estate” bukanlah taman megah dari rumah mewah.

Dunham mengatakan ke BBC bahwa meski *Too Much* punya “kesamaan superfisial” dengan hidupnya dan “sekitar 5% autobiografis”, dia tak melihat diriya pernah memerankan protagonis seperti di *Girls*.

“Aku tak anggap Jessica sebagai diriku—dia terinspirasi dari hidupku tapi punya karakter sendiri dan ditulis dengan Megan dalam pikiran,” ujarnya.

Megan Stalter bilang *Girls* “serba tentang seks, sementara *Too Much* tentang jatuh cinta”, yang mirip dengan pandangan Dunham.

**Netflix**

Dunham mengatakan ada beberapa unsur autobiografi dalam *Too Much*

Ada pula alasan lain dia memilih menjauh dari sorotan. Saat syuting *Girls* di usia 20-an, tubuh Dunham banyak dikritik, dan tahun lalu dia bilang ke *New Yorker* bahwa dia “tak mau tubuhnya dikupas lagi”.

Dia menjelaskan bahwa bodyshaming jadi salah satu alasan dia lebih memilih di balik layar. “Sekadar dipersepsikan saja sudah melelahkan,” katanya.

MEMBACA  Satu tewas dan puluhan terluka setelah \'truck-ramming\' di halte bus dekat Tel Aviv

Dunham menghabiskan tahun-tahun terakhir fokus pada proyek penulisan yang tak menempatkannya sebagai aktris.

Dia percaya masyarakat sudah maju dalam hal body positivity, tapi budaya kita masih “sangat fatphobic, misoginis, rasis, dan ageis—itu membentuk dinamika kita dengan tubuh kita”.

Di usia 39 tahun, Dunham vokal tentang tantangan kesehatannya, terutama endometriosis yang membuatnya menjalani histerektomi di usia 31.

Ditanya tentang perubahan hubungannya dengan tubuh sejak itu, dia bilang kini punya rasa cinta baru untuk penampilannya.

“Aku bisa menjalin hubungan dengan tubuhku di luar tekanan budaya, dan aku merasa beruntung akan hal itu.”

**Getty Images**

*Girls* tayang selama enam musim antara 2012 dan 2017

Selain merefleksikan perubahan citra dirinya, Dunham juga mengatakan banyak belajar sejak usia 20-an.

Setelah lebih dari satu dekade jadi sorotan, aktris ini tak lepas dari kontroversi.

Pada 2017, dia membela penulis *Girls* Murray Miller saat dituduh melakukan pelecehan seksual. Dunham kemudian minta maaf, menyebut itu “salah waktu” untuk menyuarakan pendapatnya. Miller membantah tuduhan itu dan tak dituntut.

Dia juga meminta maaf atas “lelucon tak pantas” yang dibuatnya dalam podcast, berandai pernah mengalami aborsi saat membahas topik itu di AS.

“Dulu kupikir penting untuk terus melangkah dan tegar apapun yang terjadi,” ujarnya merenung.

“Aku terlalu fokus pada kerja dan tak mau terganggu, tapi sekarang aku berharap memberi diri lebih banyak waktu dan ruang. Kita semua punya kompleksitas dan kepekaan, tapi sulit memahaminya di usia 20-an.”

‘Aku dulu merasa terlalu berlebihan’

Serial baru Dunham yang terdiri dari 10 episode dibintangi Megan Stalter dari *Hacks* dan Will Sharpe, yang dikenal lewat perannya sebagai Ethan Spiller di *The White Lotus* dan film seperti *A Real Pain*.

MEMBACA  Rebalance S&P 500: Inilah saham-saham yang bergabung dan yang dikeluarkan

Sharpe, 38 tahun, mengatakan dia terkait dengan tantangan yang dihadapi karakternya, karena “semua orang membawa beban dari hubungan sebelumnya” dan merasa rentan di hubungan baru.

Stalter juga merasa mirip dengan karakternya. Di usia 34 tahun, dia sering “merasa terlalu berlebihan” di usia 20-an, tapi kini bangga dengan dirinya.

**Netflix**

Megan Stalter dan Will Sharpe melihat kemiripan antara diri mereka dan karakter di *Too Much*

Ditulis bersama suami Dunham, musisi Luis Felber, *Too Much* fokus pada evolusi satu hubungan romantis.

Serial ini segar dalam kerealistisannya—dari percakapan serius Jessica-Felix sampai gaji media Jessica yang cuma cukup untuk housing estate di London timur, bukan apartemen ala Bridget Jones di Borough Market.

Aku tanya Dunham apakah ada tips kencan untuk wanita 20-an, mengingat dia pernah melalui rollercoaster mencari pasangan hidup.

Dia bilang konsep kencan telah berubah, dan di akhir 2000-an, “bertemu orang online dianggap pilihan terakhir atau hal aneh”.

Melihat ke belakang, Dunham berharap bisa lebih memahami keinginannya dulu, bukan sekadar mengikuti ekspektasi budaya.

“Kalau saja aku paham keinginanku sendiri, kehidupan asmaraku di usia 20-an akan sangat berbeda.”

*Too Much* tayang di Netflix pada 10 Juli.