Kementerian kesehatan di Jalur Gaza yang dikelola oleh Hamas mengatakan bahwa 50 orang telah tewas dan puluhan terluka dalam ledakan di sebuah kamp pengungsi dekat Rafah. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi melakukan serangan udara yang menargetkan kompleks Hamas di daerah tersebut. Mereka mengatakan sedang meninjau kejadian tersebut. Sebelumnya, Hamas menembakkan delapan roket dari Rafah menuju Tel Aviv, serangan jarak jauh pertama ke kota tersebut sejak Januari. Video dari selatan Jalur Gaza menunjukkan ledakan besar dan api yang membakar. Hamas mengatakan serangan udara Israel telah mengenai kamp untuk pengungsi Palestina di sebelah barat laut Rafah, jauh dari operasi militer terkini di zona aman kemanusiaan yang ditetapkan. Mereka mengatakan bahwa ada wanita dan anak-anak yang termasuk dalam korban tewas. IDF mengkonfirmasi bahwa mereka telah menargetkan militan Hamas di daerah tersebut dan menyatakan bahwa mereka mengetahui laporan bahwa serangan itu telah menimbulkan kebakaran yang merugikan warga sipil. Mereka sedang meninjau kejadian tersebut tetapi mengatakan bahwa mereka telah menggunakan senjata presisi melawan target yang sah. Sebelumnya pada hari Minggu, sirene serangan udara berbunyi di sekitar Tel Aviv saat Israel Tengah diserang oleh roket Hamas, ditembakkan dari dekat Rafah. Delapan roket tersebut entah diintersep oleh sistem pertahanan udara atau jatuh di ladang. Operasi militer Israel terus berlanjut di Rafah, meskipun Mahkamah Internasional telah memutuskan pada Jumat bahwa mereka harus menghentikannya. Serangan roket tersebut menunjukkan ancaman yang masih dihadapi oleh Hamas terhadap warga Israel, meskipun tidak ada laporan tentang korban. Ini juga menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh pasukan Israel saat mereka maju lebih jauh ke selatan Gaza untuk mengusir Hamas dari apa yang mereka sebut sebagai “kubu terakhir” mereka. Serangan roket itu terjadi sebelum negosiasi gencatan senjata lebih lanjut antara Israel dan Hamas, yang diharapkan akan dilanjutkan minggu depan. Sayap militer Hamas mengatakan bahwa mereka bertindak sebagai respons terhadap “pembantaian warga sipil”. Israel memulai serangan yang telah lama dinanti di Rafah sekitar tiga minggu yang lalu, bersumpah untuk menghancurkan batalyon Hamas yang tersisa di sana. Mereka mengatakan bahwa mereka yakin sandera Israel juga ditahan di kota tersebut. PBB mengatakan bahwa lebih dari 800.000 warga Palestina telah melarikan diri dari Rafah sejak serangan dimulai. Sekitar 1,5 juta orang telah mencari perlindungan di sana dari pertempuran di tempat lain di Gaza. Kampanye militer Israel di Gaza dimulai setelah para penembak bersenjata yang dipimpin oleh Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 252 orang lainnya kembali ke Gaza sebagai sandera. Hampir 36.000 warga Palestina telah tewas dalam perang sejak saat itu, menurut kementerian kesehatan di Jalur Gaza yang dikelola oleh Hamas.