Australia Selatan saat ini sedang dilanda ledakan alga beracun yg mematikan. Ledakan alga Karenia mikimotoi yang dimulai pada Maret telah menghancurkan kehidupan laut setempat, mengkhawatirkan warga lokal, dan memicu permohonan bantuan ke pemerintah nasional.
Meski ledakan Karenia mikimotoi bermula di Maret, hingga belakangan ini dampaknya terutama terasa di kehidupan laut di wilayah pesisir Australia Selatan yang lebih terpencil, seperti Semenanjung Fleurieu, Semenanjung Yorke, dan Pulau Kanguru. Namun, seperti dilaporkan The Guardian, badai besar akhir Juni lalu membawa kehancuran ke Adelaide, dengan bangkai hewan laut terdampar dari Grange Jetty hingga selatan Christies Beach Surf Club. Sejak awal ledakan ini, sekitar 8.000 hewan laut mati telah tercatat dalam proyek SA Marine Mortalities.
“Sebelumnya, dampaknya belum sampai ke Adelaide metropolitan,” kata ahli biologi kelautan Dr. Michael Bossley kepada The Guardian. “Tiba-tiba, warga Adelaide, pemerintah, dan hampir semua orang semakin khawatir.”
Parahnya situasi ini bahkan mendorong politisi lokal meminta pemerintah federal menetapkannya sebagai darurat nasional. Senator Partai Hijau Australia Selatan, Sarah Hanson-Young, berkata kepada ABC News, “Kami mendesak perdana menteri menyatakan peristiwa ini sebagai bencana nasional, seperti halnya banjir dan kebakaran.”
Namun, secercah harapan muncul dari alga lain. Seperti dilaporkan ABC, Noctiluca scintillans, alga bioluminescen yg memakan Karenia mikimotoi, telah terlihat di wilayah tersebut. Meski masih terlalu dini untuk memastikan apakah ini pertanda berakhirnya ledakan beracun itu, ini menjadi alasan untuk optimis.