Lavrov Rusia Temui Kim Jong Un di Korea Utara dengan Perang Ukraina di Depan Mata | Berita Perang Rusia-Ukraina

Petingjabat Korut "Menegaskan Kembali Dukungan Mereka untuk Segala Tujuan" dalam Perang Rusia-Ukraina, Kata Menlu Rusia.

Menlu Rusia Sergey Lavrov bertemu dengan Kim Jong Un di Korea Utara, di mana Pyongjang menyatakan dukungannya terhadap perang Rusia di Ukraina yang telah menewaskan ribuan tentaranya.

Lavrov "diterima" oleh Kim, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia di Telegram pada Sabtu, dengan mengunggah video keduanya berjabat tangan dan berpelukan di Wonsan. Media negara Rusia dan Korut sebelumnya mengumumkan kunjungan ini, menyebut Lavrov akan tinggal hingga Minggu.

Ini adalah yang terbaru dari serangkaian kunjungan pejabat tinggi Moskwa ke Korut seiring menguatnya hubungan militer dan politik kedua negara, terutama terkait serangan Rusia di Ukraina.

Pyongjang menjadi salah satu sekutu utama Moskwa selama perang lebih dari tiga tahun di Ukraina, mengirim ribuan pasukan dan senjata konvensional untuk membantu Kremlin mengusir pasukan Ukraina dari Kursk di Rusia.

Lebih dari 6.000 tentara Korut tewas dalam perang Rusia-Ukraina, menurut intelijen pertahanan Inggris.

Korut juga setuju mengirim 6.000 insinyur dan pekerja militer untuk membantu rekonstruksi di sana.

Intelijen Korea Selatan menyatakan Korut mungkin bersiap mengirim tambahan pasukan pada Juli atau Agustus.

AS dan Korsel khawatir, sebagai imbalan, Kim bisa meminta transfer teknologi Rusia yang memperkuat ancaman militer nuklirnya.

Sebelumnya, Lavrov bertemu rekannya dari Korut, Choe Son Hui, di Wonsan—kota di pesisir timur yang baru saja membuka resor besar awal bulan ini.

"Kami bertukar pandangan tentang situasi krisis Ukraina… Rekan-rekan Korea kami menegaskan dukungan penuh mereka untuk semua tujuan operasi militer khusus, serta tindakan kepemimpinan dan angkatan bersenjata Rusia," kata Lavrov, dikutip TASS.

Kemenlu Rusia juga menyebut Lavrov berterima kasih pada tentara Korut yang "heroik".

MEMBACA  Penutupan 2 Pintu Masuk Perbatasan Gaza oleh Israel Menimbulkan Kekhawatiran atas Bantuan Kemanusiaan

Pada April, kedua negara secara resmi mengonfirmasi pengiriman pasukan Korut ke Rusia untuk pertama kalinya, mengklaim pasukan itu membantu Rusia merebut kembali wilayah Kursk—klaim yang dibantah Ukraina.

Sejak itu, Kim terlihat di media negara memberi penghormatan di depan peti mati tentara Korut yang dibungkus bendera.

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu telah berkunjung ke Pyongjang beberapa kali tahun ini.

Kedua negara yang terkena sanksi berat ini menandatangani perjanjian militer luas November lalu, termasuk klausul pertahanan bersama, saat kunjungan langka Presiden Vladimir Putin ke Korut. Pyongjang dikabarkan langsung mempersenjatai Moskwa untuk mendukung perang di Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato malam Jumat menyatakan pengiriman senjata AS ke negaranya telah dilanjutkan, setelah Pentagon sempat menghentikan pengiriman tertentu karena kekhawatiran stok AS menipis.

AS akan mengirim pasokan militer dan utusan Keith Kellogg ke Kyiv awal minggu depan, kata Zelenskyy.