Kyrie Irving dan sejumlah pihak lain telah bergabung dalam mengkritik pernyataan Van Jones setelah ia dalam acara Real Time with Bill Maher menyebutkan bahwa Iran dan Qatar menjalankan “kampanye disinformasi” yang membanjiri umpan media sosial masyarakat dengan gambar “bayi-bayi Gaza yang tewas”.
Kontributor CNN ini, yang sebelumnya pernah mengkritik Irving karena mempromosikan film yang dikecam luas sebagai antisemit, menuduh Iran dan Qatar “dengan sengaja berupaya memecah-belah Barat” melalui kampanye di media sosial. “Jika Anda membuka ponsel, dan yang Anda lihat hanya bayi Gaza tewas, bayi Gaza tewas, bayi Gaza tewas, Diddy,” ujar Jones, yang disambut tawa dan tepuk tangan penonton, seperti terlihat dalam klip berikut. “Bayi Gaza tewas, bayi Gaza tewas… Pada intinya seperti itulah keseluruhan umpan Anda.”
Setelah episode tersebut tayang, Jones menyampaikan permohonan maaf di media sosial. “Ya, saya keliru dalam hal ini,” tulisnya. “Dan saya minta maaf. Saya berusaha meningkatkan kesadaran tentang pihak asing yang menciptakan kekacauan daring—yang merusak demokrasi di mana-mana. Namun ucapan saya mudah disalahpahami, dan cara saya mengatakannya benar-benar tidak peka. Setiap hari bayi-bayi meregang nyawa di Gaza. Tak seorang pun boleh membantah fakta itu atau meremehkannya dengan cara apapun. Kepada masyarakat yang hidup dalam ketakutan dan setiap hari menguburkan anggota keluarga, dari segala usia—saya memohon maaf.”
Van Jones via X/Twitter
Dalam cuitan lanjutan, Jones mengakui bahwa ucapannya “tidak peka dan menyakitkan,” dan menyatakan bahwa “penderitaan rakyat Gaza—khususnya anak-anak—bukanlah bahan lawakan.” Ia menambahkan bahwa ia “berdoa dan berupaya untuk penghentian perang ini segera,” dan bahwa ia “sungguh-sungguh menyesal” atas komentarnya.
Van Jones via X/Twitter
Akan tetapi, pernyataan Jones beserta permintaan maafnya kemudian justru mendapatkan kritik yang tajam. Irving termasuk salah satu yang menanggapi komentar Jones di Real Time. “😑🤦🏾♂️ @VanJones68,” tulis Irving, dengan gamblang menyatakan perasaannya.
Kyrie Irving via X/Twitter
Sutradara dan musisi Boots Riley juga ikut bersuara. “Itu bukan salah paham,” tulisnya, mengutip permintaan maaf pertama Jones. “Anda menyampaikan, di acara itu dan sekarang, bahwa orang-orang yang melihat gambar-genosida oleh Israel yang difasilitasi AS adalah ‘disinformasi’ dari Iran dan Qatar. Salah satu kekejian paling biadab dalam masa hidup kita, dan Anda memberikan perlindungan untuknya.”
Boots Riley via X/Twitter
Youtuber Ms. Rachel, yang membuat konten untuk anak-anak, turut mengkritik Jones. “Bagaimana mungkin seseorang meledek tentang orang tua yang kehilangan bayi mereka?” tulisnya di Instagram. “Mereka bukan sekadar ‘bayi Gaza tewas’… Mereka mempunyai NAMA. Mereka memiliki keluarga yang hancur dan berduka. Mereka pernah bermain cilukba dan merangkak kepada ibu dan ayah mereka dengan senyum lebar tanpa gigi. Mereka adalah hati orang tua mereka, yang berdetak di luar dada mereka.”
Ms. Rachel via Instagram
Banyak pihak lain yang juga mengecam Jones atas komentarnya, termasuk senator Demokrat Chris Van Hollen, yang menuduhnya menyebarkan propaganda Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Penyiar radio Peter Rosenberg juga bergabung dalam kritik tersebut dan menyebut Jones sebagai “penipu total dan utuh” yang “terus-menerus” berada “di sisi yang salah dari segala hal”.
Berdasarkan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East, sedikitnya 65.000 warga Palestina telah tewas antara 7 Oktober 2023 dan 24 September 2025, dan lebih dari 167.000 lainnya luka-luka. PBB juga melaporkan bahwa kelaparan telah dikonfirmasi di Gaza, dan hampir satu dari tiga anak kekurangan gizi.
Simak beberapa tanggapan lain terhadap Jones di bawah ini.