Kota India tegang setelah kekerasan terkait survei masjid

Zaki Rehman

Para pengunjuk rasa dilaporkan membakar kendaraan dan melempari batu ke arah polisi pada hari Minggu

Kota Sambhal di India bagian utara berada dalam status siaga setelah empat orang tewas dan puluhan terluka dalam bentrokan kekerasan terkait masjid berusia berabad-abad pada hari Minggu.

Bentrokan pecah antara para pengunjuk rasa dan polisi selama survei yang diawasi oleh pengadilan terkait Masjid Shahi Jama (masjid), sebuah monumen berusia abad ke-16 yang dilindungi oleh pemerintah pusat.

Otoritas di negara bagian Uttar Pradesh – di mana Sambhal berada – telah mendaftarkan empat kasus terkait kekerasan tersebut dan telah menangguhkan layanan internet serta menutup sekolah di area tersebut selama satu hari.

Survei tersebut diperintahkan oleh pengadilan setempat pekan lalu, beberapa jam setelah sebuah petisi menyatakan bahwa masjid tersebut dibangun di atas situs kuil yang hancur.

Video dan gambar bentrokan yang dibagikan di media sosial menunjukkan sandal, batu bata, dan batu berserakan di sekitar masjid.

Para pengunjuk rasa mengklaim bahwa empat pria ditembak dalam penembakan polisi namun otoritas telah membantah hal ini.

\”Tidak ada senjata yang digunakan yang dapat merenggut nyawa seseorang,\” kata Kepala Kepolisian Krishan Kumar kepada surat kabar Hindu.

Kontroversi seputar Shahi Jama Masjid adalah yang terbaru dalam serangkaian perselisihan seputar masjid di negara tersebut, di mana kelompok Hindu mengklaim bahwa penguasa Mughal menghancurkan kuil untuk membangunnya.

MEMBACA  Baillie Gifford dalam pembicaraan krisis dengan festival buku di Inggris setelah ancaman boikot