Korban Tewas akibat Longsor Dipicu Hujan di Kolombia Meningkat Jadi 11 | Berita Iklim

Pihak berwajib menyatakan bahwa tim penyelamat masih terus mencari korban hilang dan membantu warga di kota sekitar Medellin.

Sedikitnya 11 orang tewas dan 15 lainnya masih dinyatakan hilang pasca longsor di kota Bello, wilayah barat laut Kolombia, menurut otoritas setempat.

Proses evakuasi dan upaya penyelamatan berlanjut sehari setelah bencana, dengan peringatan dari pejabat pemerintah bahwa hujan deras masih mengancam kawasan sekitar Medellin, kota terbesar kedua di Kolombia.

“Kami terus mendukung operasi darurat dan penyelamatan di Bello, di mana 11 orang dilaporkan meninggal, setidaknya 15 hilang, dan lebih dari 1.500 orang mengungsi,” ucap Wali Kota Medellin Federico Gutierrez dalam unggahan media sosial pada Rabu.

Banjir meluap dari sungai setempat pada Selasa dini hari saat warga sedang tertidur.

Gelombang lumpur menerjang Bello, permukiman padat di perbukitan Medellin, menimbun puluhan rumah, menghanyutkan mobil, dan menyisakan tumpukan puing.

Tim penyelamat memanfaatkan anjing pelacak, drone, dan berbagai metode lain untuk mencari korban. Tempat penampungan darurat didirikan di sekolah dan balai warga.

Residents search for missing people after a deadly landslide was triggered by heavy rain in Bello, part of Colombia’s Antioquia state, on June 25 [Fredy Amariles/AP Photo]

Hujan deras sangat berbahaya bagi rumah-rumah darurat di lereng bukit, yang rawan longsor saat curah hujan tinggi. Umumnya warga miskin yang tinggal di zona berisiko ini, banyak di antaranya mengungsi dari konflik di pedesaan Kolombia demi keamanan relatif di kota.

Pemkot Medellin juga mengeluarkan perintah evakuasi untuk Villatina di pinggiran Medellin pada Selasa, menyatakan 23 bangunan akan dibongkar karena risiko ambruk. Pemkot menjelaskan keputusan ini didasarkan pada kejadian longsor akhir Mei lalu, dan risiko semakin parah akibat hujan lebat baru-baru ini.

Sekitar 60 rumah di Medellin juga diperintahkan untuk dikosongkan setelah mengalami kerusakan selama badai terkini.

MEMBACA  Sejarah medan magnet Bumi selama 150.000 tahun mengungkap petunjuk tentang iklim saat manusia awal menyebar dari Afrika