Israel dan Ukraina akan mengerahkan polisi, tenaga medis, dan relawan dalam suatu operasi keamanan bersama guna melindungi puluhan ribu peziarah Rosh Hashanah yang menuju Uman.
Israel dan Ukraina mengumumkan pada Kamis sebuah operasi keamanan bersama untuk melindungi puluhan ribu peziarah yang bepergian keUman untuk merayakan Rosh Hashanah.
Menteri Keamanan Nasional Israel, MK Itamar Ben-Gvir menerima Duta Besar Ukraina Yevgen Korniychuk, pejabat keamanan Israel, dan perwakilan komunitas Ortodoks Haredi pada Rabu untuk merancang suatu rencana komprehensif yang melibatkan penyebaran puluhan petugas kepolisian, paramedis, dan relawan dari kedua negara.
Inisiatif ini juga mencakup jejaring medis dan keamanan khusus, yang dikoordinasikan dengan Kepala Rabi Ukraina, Rabbi Moshe Reuven Azman, yang timnya akan beroperasi di perbatasan dan di lapangan guna memastikan keselamatan para peziarah.
“Negara Israel menempatkan keselamatan para pelancong sebagai prioritas utama,” ujar Ben-Gvir. “Saya menyambut baik kerjasama dengan pemerintahUkraina, yang memungkinkan ziarah ke Uman berlangsung dengan aman dan terorganisir dengan baik. Ini merupakan operasi yang belum pernah ada presedennya, dengan puluhan petugas polisi dan relawan yang memastikan perayaan hari raya doa dan sukacita ini.”
Duta Besar Korniychuk menekankan komitmen Ukraina meskipun perang dengan Rusia masih berlangsung. “Ukraina, meskipun dibebani oleh perang Rusia dan situasi keamanan yang sangat berat di lapangan, berkomitmen untuk menyelenggarakan acara yang aman dan terhormat dalam kerjasama erat dengan Israel,” katanya.
Para pria Yahudi di jalanan selama Tikkun HaKlali dekat makam Rabbi Nachman dari Breslov di Uman, pada malam hari raya Yahudi Rosh Hashanah, 15 September 2023. (credit: CHAIM GOLDBEG/FLASH90)
Rabbi Azman menyambut baik koordinasi ini, dengan menyatakan, “Saya menyambut kerjasama ini untuk memastikan bahwa setiap peziarah dapat tiba dengan ketenangan pikiran dan keamanan penuh.”
Rabbi Shimson Blumental, mewakili kantor Kepala Rabi Israel, menambahkan, “Kami akan hadir di lapangan untuk setiap kebutuhan — memberikan bantuan dan perawatan segera, memastikan tidak ada peziarah yang merasa sendirian.”
Koordinasi yang Tak Ada Presedennya
Amichai Gabai, yang menjadi mediator antara para pihak, menggambarkan inisiatif ini sebagai bersejarah. “Acara dengan skala seperti ini memerlukan koordinasi yang tak ada presedennya. Kerjasama antara badan keamanan Israel dan Ukraina tidak diragukan lagi akan menghasilkan hasil yang sangat baik di lapangan,” ujarnya.
Uman, sebuah kota di Ukraina tengah, adalah situs pemakaman Rabbi Nachman dari Breslov (1772–1810), pendiri gerakan Hasidik Breslov. Rabbi Nachman mendorong para pengikutnya untuk mengunjungi makamnya guna mencari inspirasi spiritual dan berdoa, terutama selama Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi. Ia mengajarkan bahwa berdoa di makamnya dapat mendatangkan berkat ilahi, dan praktik ini telah berkembang pesat selama berabad-abad.
Peziarah Israel merupakan kelompok terbesar yang hadir di Uman untuk Rosh HaShanah. Jumlahnya telah meningkat secara dramatis sejak tahun 1990-an, dengan puluhan ribu orang bepergian setiap tahunnya. Banyak yang melakukan perjalanan melalui kelompok terorganisir yang menangani visa, akomodasi, dan logistik, sering berkoordinasi dengan otoritas Ukraina dan relawan lokal untuk keamanan dan dukungan.
Ukraina menetapkan makam tersebut sebagai situs warisan nasional pada bulan Juli. Namun, ziarah menjadi lebih rumit sejak Rusia menginvasi Ukraina dan baru-baru ini meningkatkan serangan rudal dan drone.
Rosh Hashanah, Tahun Baru Yahudi, dimulai pada saat matahari terbenam tanggal 22 September.