Pemerintah Pakistan belum menawarkan listrik gratis bagi warga provinsi terpadatnya selama bulan suci Ramadan, tidak sesuai dengan klaim yang banyak dibagikan di media sosial. Seorang pejabat energi membantah rumor tersebut sementara seorang penduduk Punjab secara terpisah mengatakan kepada AFP bahwa ia dikenakan biaya untuk penggunaan listriknya pada bulan Maret.
“Berita terbaru: Selama Ramadan tagihan listrik akan gratis di Punjab selama sebulan,” tulis sebuah posting Facebook berbahasa Urdu yang dipublikasikan pada 21 Februari 2025 sebelum Ramadan dimulai.
Capture layar dari postingan Facebook palsu tersebut, diambil pada 18 April 2025
Postingan serupa juga dibagikan di tempat lain di Facebook yang menimbulkan komentar yang menunjukkan bahwa orang percaya klaim tersebut.
“Apa dosa yang dilakukan provinsi lainnya?” tulis salah satu dalam tanggapan sementara yang lain mengatakan: “Hanya Punjab yang mendapat akses ke hal-hal seperti itu.”
Naeem Rauf, sekretaris energi untuk Punjab, mengatakan kepada AFP bahwa pemerintah setempat tidak mengumumkan kampanye listrik gratis untuk bulan Ramadan yang dimulai pada akhir Februari dan berakhir pada akhir Maret (arsip link).
“Tidak ada rencana seperti itu, dan saat ini tidak ada rencana untuk menyediakan listrik gratis untuk Ramadan mendatang,” kata Rauf pada 14 April.
Akun media sosial dan situs web dari departemen energi federal dan provinsi tidak menyebutkan subsidi listrik selama Ramadan tahun ini (arsip di sini, di sini, di sini, dan di sini).
Pada 24 Februari, media lokal melaporkan bahwa Menteri Energi Awais Leghari menjamin pasokan listrik tanpa henti untuk waktu berbuka dan waktu berbuka puasa. Dia tidak menyebutkan “listrik gratis” selama bulan suci tersebut (arsip link).
Seorang jurnalis AFP di Lahore, ibu kota Punjab, mewawancarai seorang penduduk yang juga membantah klaim tersebut.
“Untuk tagihan bulan Maret, saya membayar 7.806 rupee Pakistan (27 dolar),” kata seorang editor video berusia 27 tahun yang mengidentifikasi dirinya sebagai Osama.
Media lokal Geo TV sebelumnya telah membantah klaim serupa (arsip link).