Kim Jong Un Tegaskan Dukungan untuk Perang Rusia di Ukraina

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menawarkan dukungan “tanpa syarat” kepada Moskow mengenai perang di Ukraina, menurut laporan media negara Pyongyang.

Dalam pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Korea Utara, Kim menyatakan bahwa Pyongyang berdiri di belakang “semua tindakan yang diambil kepemimpinan Rusia” untuk mengatasi “akar penyebab krisis Ukraina.”

Pejabat Barat percaya Pyongyang telah mengirim sekitar 11.000 pasukan ke Rusia dalam setahun terakhir untuk berperang melawan Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina pada Februari 2022.

Menurut media negara Korea Utara KCNA, Kim dan Lavrov bertemu pada Sabtu dalam “suasana penuh kepercayaan kamerad yang hangat.”

Pemimpin Korea Utara itu juga mengungkapkan “keyakinan teguh bahwa tentara dan rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan dalam mewujudkan misi suci mempertahankan martabat dan kepentingan dasar negara.”

Di Telegram, kementerian luar negeri Rusia memposting video yang menunjukan kedua tokoh tersebut bersalaman dan berpelukan.

Lavrov juga bertemu dengan rekan sejawatnya dari Korea Utara, Choe Son Hui, dan berterima kasih kepada prajurit Korea Utara yang “heroik” yang dikerahkan untuk membantu Rusia, seperti dilaporkan kantor berita TASS.

Dukungan militer baru Korea Utara kepada Rusia terjadi saat Presiden AS Donald Trump kembali mengirim pasokan militer ke Ukraina setelah jeda singkat.

Trump mengatakan kepada NBC News pada Kamis bahwa ia telah membuat kesepakatan dengan NATO bagi AS untuk mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina melalui aliansi tersebut, setelah serangan udara Rusia yang meningkat.

Pyongyang pertama kali mengakui secara publik pengiriman pasukan ke Rusia pada April, beberapa bulan setelah Ukraina dan Barat mengungkap pergerakan pasukan besar-besaran dari Korea Utara ke garis depan Rusia-Ukraina.

MEMBACA  Fotografer Rusia Dihukum 16 Tahun Penjara karena Ungkap Detail Bunker Era Soviet | Berita Kebebasan Pers Note: The text is visually enhanced with bold formatting for emphasis, as requested.

Kim menandatangani kesepakatan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin pada Juni tahun lalu, setuju untuk saling mendukung jika salah satu negara menghadapi “agresi.”

Selain pasukan, Korea Utara juga berjanji mengirim ribuan pekerja untuk membantu membangun kembali wilayah Kursk Rusia yang hancur akibat perang, kata kepala keamanan Moskow bulan lalu.