Pemerintah Ukraina telah memberikan izin bagi para pemuda hingga berusia 22 tahun untuk meninggalkan negara meskipun perang dengan Rusia masih berlangsung.
“Pria berusia 18 hingga 22 tahun dapat melintasi perbatasan tanpa hambatan selama keadaan perang,” tulis Perdana Menteri Yulia Svyrydenko pada Selasa di Telegram.
Regulasi ini berlaku untuk semua wajib militer dalam kelompok usia tersebut. Hal ini juga penting agar warga Ukraina yang sudah berada di luar negeri karena berbagai alasan tidak kehilangan koneksi dengan tanah airnya, tulis Svyrydenko.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko menjelaskan bahwa langkah ini dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi para pemuda untuk belajar di luar negeri agar kelak mereka dapat berkontribusi bagi negara setelah kembali.
Menyusul invasi skala penuh Rusia ke Ukraina tiga setengah tahun silam, Presiden Volodymyr Zelensky memberlakukan hukum militer, yang mencakup larangan bepergian bagi semua pria berusia 18 hingga 60 tahun yang memenuhi syarat untuk dinas militer.
Pengecualian memerlukan otorisasi khusus. Meskipun demikian, ribuan orang telah melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari tugas di garis depan.
Regulasi baru ini tidak akan mempengaruhi mobilisasi yang sedang berlangsung. Di bawah hukum yang berlaku, hanya pria berusia 25 tahun ke atas yang dapat direkrut untuk bertugas di front, sementara pria yang lebih muda hanya dapat mendaftar sebagai sukarelawan.
Ambang batas usia yang lebih tinggi ini dimaksudkan untuk melindungi kohort kelahiran pasca-milenial Ukraina yang jumlahnya sangat kecil.