Rhodes merupakan program beasiswa tertua di dunia yang didirikan di Universitas Oxford pada tahun 1903. Edisi tahun depan akan menandai satu dekade sejak program ini hadir di Israel.
Program Beasiswa Rhodes $300,000 mengumumkan bahwa mantan Presiden Mahkamah Agung Israel, Esther Hayut, akan bergabung dengan komite seleksi di Israel untuk membantu memilih dua penerima penghargaan berikutnya.
Hayut menyatakan, “Saya yakin para akademisi Israel perlu berada di meja internasional tempat ide, nilai, dan masa depan dibentuk. Beasiswa Rhodes merepresentasikan tradisi keberanian intelektual dan keterlibatan yang serius.”
“Pada era ketika wacana publik sering kali terpolarisasi dan memecah belah, kini lebih penting dari sebelumnya untuk memperjuangkan kedalaman, nuansa, dan integritas. Saya bangkga mendukung para pemuda Israel yang mewujudkan kualitas-kualitas tersebut.”
Sejak hadir pada tahun 2016, 18 mahasiswa Israel, yang dikenal sebagai Rhodes Scholars, telah menerima paket komprehensif yang mencakup uang kuliah penuh untuk studi pascasarjana 2–3 tahun, tunjangan hidup, perumahan, tiket pesawat, dan lainnya.
Doron Weber, Sekretaris Nasional untuk Beasiswa Rhodes untuk Israel. (kredit: Rhodes Scholarship)
**Cara mendaftar Beasiswa Rhodes?**
Menurut organisasi tersebut, batas waktu aplikasi adalah 15 Oktober 2025. Untuk mendaftar, mahasiswa harus berusia maksimal 27 tahun, memiliki paspor Israel, telah tinggal di Israel setidaknya lima dari sepuluh tahun terakhir, dan memiliki IPK minimal 3.7 (93).
“Anggota Komite Seleksi Rhodes Israel dan mantan wakil gubernur Bank of Israel, Dr. Nadine Baudot-Trajtenberg, menerima Beasiswa tersebut sekitar 30 tahun yang lalu sebagai residen Kanada, sebelum berimigrasi ke Israel,” ungkap organisasi itu.
Doron Weber, Sekretaris Nasional untuk Beasiswa Rhodes untuk Israel, mengatakan: “Beasiswa Rhodes merepresentasikan keunggulan akademik dalam berbagai bidang, tetapi juga menghormati kepemimpinan, karakter, dan pelayanan publik yang luar biasa. Ini adalah platform untuk membina pemikir orisinal dan pemimpin yang berani serta berprinsip.”
“Di masa-masa sulit ketika perpecahan merajalela dan masalah tertentu tampak sulit diatasi, sangat imperatif bahwa suara-suara Israel dari segala lapisan tetap menjadi bagian dari percakapan global, membawa pengalaman, empati, dan rasa tujuan mereka kepada tantangan yang dihadapi dunia kita.”
Alumni Rhodes Israel terkemuka lainnya termasuk Nadav Lidor, salah satu pendiri perusahaan infrastruktur fintech Weav yang diakuisisi Brex seharga $50 juta, dan Lian Ryan-Hume, Rhodes Scholar Arab-Israel pertama yang kini memimpin Kebijakan Kepercayaan & Keamanan untuk TikTok di Timur Tengah.
Alma mater pemenang sebelumnya mencakup Universitas Tel Aviv, Technion-Institut Teknologi Israel, Universitas Ibrani, Universitas Reichmann, dan Universitas Haifa.