Ketengan Kembali ke Kota Usai Ratusan Orang Ditangkap

Carl Nasman, Ana Faguy, dan Gary O’Donoghue
BBC News, Los Angeles, Washington DC, dan New York

Tonton: Carl Nasman dari BBC menjelaskan bagaimana razia imigrasi memicu protes dan kerusuhan

Suasana yang tegang mulai mereda di Los Angeles setelah malam pertama jam malam dicabut pada Rabu, sementara kota-kota di seluruh AS bersiap menghadapi gelombang protes lebih lanjut.

Di Los Angeles, hampir 400 orang telah ditangkap sejauh ini, termasuk 330 migran tanpa dokumen dan 157 orang yang dituduh melakukan penyerangan dan penghalangan—salah satunya karena upaya pembunuhan terhadap seorang polisi.

Jaksa federal sejauh ini telah menuntut dua pria atas tuduhan melemparkan bom molotov ke petugas kepolisian dalam dua insiden terpisah.

Sebanyak 4.000 pasukan Garda Nasional dan 700 Marinir telah dikerahkan untuk membantu meredakan kerusuhan. Beberapa pasukan Garda Nasional kini diberi wewenang untuk menahan orang hingga polisi dapat menangkap mereka.

Dalam konferensi pers bersama 30 wali kota regional pada Rabu, Wali Kota Los Angeles Karen Bass menyalahkan Presiden AS Donald Trump atas razia imigrasi yang disebutnya "memprovokasi" warga dengan menimbulkan "ketakutan" dan "kepanikan".

"Seminggu lalu, semuanya damai," katanya. "Situasi mulai memanas pada Jumat saat razia dilakukan."

Bass menyebut Los Angeles sebagai "bagian dari eksperimen nasional untuk menguji sejauh mana pemerintah federal bisa mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan lokal."

Dia sebelumnya telah mendesak administrasi Trump untuk menghentikan razia tersebut.

Sejak Selasa malam hingga Rabu, polisi Los Angeles melaporkan "penangkapan massal" setelah lima hari protes menentang kebijakan imigrasi.

Dalam serangkaian pernyataan, kepolisian setempat menyebut bahwa mereka yang ditahan termasuk 203 orang karena gagal membubarkan diri, 17 pelanggar jam malam, tiga orang karena membawa senjata api, dan satu orang karena menyerang petugas dengan senjata mematikan.

MEMBACA  Pemerintahan Trump merilis ribuan berkas tentang pembunuhan JFK | Berita Donald Trump

Dua petugas terluka dalam kericuhan tersebut, tambah pernyataan itu.

Pada Selasa, Bass memberlakukan jam malam semalam di kawasan kecil distrik pusat kota, menyebut bisnis-bisnis telah dijarah dan dirusak.

Setelah jam malam Los Angeles berlaku pukul 20.00 waktu setempat (03.00 GMT pada Rabu), polisi bergerak melintasi pusat kota, menembakkan peluru karet untuk membubarkan kerumunan.

Menjelaskan alasan jam malam, Bass mengatakan dia ingin "menghentikan perusakan dan penjarahan," menyebut kota telah mencapai "titik kritis".

Perintah jam malam berlaku di area seluas sekitar satu mil persegi di kota terbesar kedua di AS itu.

Kepala Polisi Jim McDonnell mengatakan, "Beberapa gambar protes dan kekerasan terkesan seperti krisis di seluruh kota, padahal tidak."

Jaksa Agung AS Pam Bondi mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu bahwa jam malam "sedikit membantu".

Tonton: "Ini penting bagiku" — Pengunjuk rasa LA menjelaskan alasan mereka turun ke jalan

Di tempat lain, razia imigrasi terus berlanjut, didampingi pasukan Garda Nasional.

Pasukan Garda Nasional dan Marinir yang dikirim ke Los Angeles tidak memiliki wewenang menangkap, hanya bisa menahan pengunjuk rasa.

"Mereka hanya bertugas melindungi personel federal selama operasi dan memastikan misi federal mereka terlaksana," kata Mayjen Scott Sherman yang memimpin pengiriman pasukan pada Rabu.

Sekitar 500 pasukan Garda Nasional telah dilatih untuk mendampingi petugas dalam razia imigrasi, dan beberapa di antaranya telah menahan orang sementara dalam protes di LA, kata Sherman kepada media AS.

Pasukan tersebut berwenang menahan orang hingga polisi dapat menangkap mereka, ujarnya.

Ketegangan Trump dengan pejabat negara bagian memanas setelah dia mengirim pasukan ke LA. Presiden kini berjanji akan "membebaskan" kota itu, tetapi dituduh oleh Gubernur California Gavin Newsom melakukan "serangan" terhadap demokrasi.

MEMBACA  Alasan Pakistan Jadikan India Pihak Penting dalam Sengketa dengan Taliban

Awal pekan ini, Trump membela keputusannya mengirim pasukan, mengatakan itu untuk mencegah kota "ditaklukkan musuh asing".

Newsom membalas, "Dia lagi-lagi memilih eskalasi; dia memilih lebih banyak kekuatan."

Gubernur California, yang dianggap sebagai calon presiden potensial dari Partai Demokrat, memperingatkan bahwa "negara bagian lain akan menyusul".

Pada Rabu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mendukung langkah Trump, mengatakan kepada sidang Senat bahwa pengiriman pasukan ke Los Angeles "sah dan konstitusional".

Protes kacau juga meletus di beberapa kota AS lainnya pada Selasa:

  • Di Atlanta, Georgia, polisi anti huru-hara menggunakan gas air mata terhadap pengunjuk rasa yang meluncurkan kembang api ke arah petugas dalam demonstrasi yang dihadiri ratusan orang.
  • Polisi New York memberitahu BBC puluhan orang ditangkap karena menghalangi lalu lintas setelah ribuan orang berbaris ke Manhattan selatan.
  • Gubernur Texas Greg Abbott mengirim pasukan Garda Nasional ke San Antonio, tempat unjuk rasa imigrasi direncanakan.

    Pengiriman pasukan militer ke wilayah LA akan menelan biaya $134 juta (£99 juta), kata Pentagon.

    Trump menyebut protes sebagai "serangan penuh terhadap perdamaian dan ketertiban umum" saat berbicara di depan pasukan di pangkalan militer Fort Bragg, North Carolina.

    Presiden dari Partai Republik itu mengatakan dia akan menggunakan "semua aset yang ada untuk meredakan kekerasan".

    Sementara itu, perseteruan politik Trump dengan pejabat negara bagian semakin memanas. Presiden menyebut pengunjuk rasa sebagai "binatang" dan berjanji "kekacauan ini tidak akan dibiarkan".

    Dia mendorong pasukan untuk menc