Ketegangan di Penerbangan Qatar Airways Menyebabkan 12 Orang Terluka

Dua belas orang terluka pada hari Minggu selama turbulensi pada penerbangan Qatar Airways dari Doha yang mendarat dengan aman sesuai jadwal di Irlandia, kata Bandara Dublin. Pesawat, sebuah Boeing B787-9, sedang terbang di atas Turki ketika mengalami turbulensi, melukai enam penumpang dan enam anggota kru, kata Bandara Dublin di media sosial. Penerbangan mendarat di Dublin tepat sebelum pukul 1 siang waktu lokal dan disambut oleh petugas medis darurat, kata bandara itu. Penumpang diperiksa untuk cedera sebelum meninggalkan pesawat, dan delapan orang dibawa ke rumah sakit. Bandara Dublin mengatakan bahwa operasinya tidak terganggu dan penerbangan kembali maskapai ke Doha masih dijadwalkan untuk berangkat nanti pada hari Minggu. Qatar Airways mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sejumlah kecil” penumpang di penerbangan, QR017, mengalami cedera ringan. “Masalah ini sekarang menjadi subjek investigasi internal,” kata maskapai itu. “Keselamatan dan keamanan penumpang dan kru kami adalah prioritas utama kami.” Penerbangan berlangsung tujuh jam dan 35 menit menurut Flight Aware, sebuah situs pelacakan penerbangan. Penerbangan berlanjut selama lebih dari tiga jam setelah melewati Turki, menurut data pelacakan. Cedera tersebut terjadi setelah kematian langka akibat turbulensi terjadi selama penerbangan Singapore Airlines pada hari Selasa. Seorang pria berusia 73 tahun dari Inggris meninggal dan puluhan orang terluka selama penerbangan, yang berangkat dari London dan sedang terbang di atas Myanmar ketika mengalami apa yang dijelaskan maskapai sebagai “turbulensi ekstrim tiba-tiba.” Pesawat, sebuah Boeing 777-300ER, melakukan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand. Singapore Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa 40 penumpang dan seorang anggota kru yang berada di pesawat masih dirawat di Bangkok. Ada 211 penumpang di penerbangan selama 13 jam itu. Meskipun turbulensi pada penerbangan bisa intens dan parah, jarang sekali menyebabkan kematian. Ada 163 penumpang dan anggota kru yang terluka parah akibat turbulensi di pesawat yang terdaftar di Amerika Serikat dari 2009 hingga 2022, menurut Administrasi Penerbangan Federal.

MEMBACA  Kesenangan Mewah yang Tenang di Pusat Perawatan Pasca Melahirkan Korea Selatan