Kesulitan Menyantap Makanan Usai Ditahan, Porsi Besar Sebabkan Rasa Nyeri

“Sulit baginya untuk makan banyak; itu memberatkan perutnya,” ungkap saudara laki-laki Gilboa-Dalal.

Saudara dari Guy Gilboa-Dalal yang dibebaskan mengatakan pada Minggu bahwa Guy kesulitan makan setelah hampir dua tahun dalam penawanan. Ia menggambarkan rasa sakit di perut ketika mencoba makan lebih dari porsi kecil dan menceritakan penyiksaan yang dialaminya di Gaza.

Berbicara di acara pagi Channel 12, Hadshot HaBoker, Gal Gilboa-Dalal berkata: “Kashe lo le’echol harbé, mechbid lo al habeten,” yang artinya, “Sulit baginya untuk makan banyak; itu memberatkan perutnya.” Ia menambahkan bahwa saudaranya tersebut mulai lebih banyak bercerita tentang kesulitan yang dialaminya seiring ia pelan-pelan kembali ke rutinitas.

Laporan-laporan terbaru dalam bahasa Ibrani pekan ini juga merinci kondisi paksaan yang dideskripsikan Guy setelah kepulanganya. Dalam satu wawancara, ia berkata bahwa ia sengaja dibuat kelaparan bersama sesama sandera Evyatar David agar mereka terlihat kurus kering dalam cuplikan propaganda yang difilmkan oleh Hamas—sebuah taktik yang menurut keluarga ditujukan untuk mematahkan semangat.

Pada hari Sabtu, ayah Guy mengatakan kepada media Israel bahwa putranya sedang menjalani perawatan untuk beberapa infeksi dan mengalami gangguan pendengaran sebagian, namun menyatakan keyakinannya bahwa, “pelan-pelan, dengan banyak kasih sayang,” ia akan pulih.

EVYATAR DAVID (Kanan) dan Guy Gilboa-Dalal – sahabat sejak kecil yang ditawan di festival Nova – bersatu kembali setelah dibebaskan, di Rumah Sakit Beilinson, 13 Okt. (kredit: Screenshot: YouTube)

Gilboa-Dalal merupakan salah satu dari 20 sandera Israel yang masih hidup yang kembali pekan lalu. Semuanya menjalani evaluasi medis dan psikologis serta disatukan kembali dengan keluarga mereka.

MEMBACA  Ramalan Zodiak Virgo, Sampai Dewi Hughes Menghapus Nasi dari Menu Makanan