Kepala Staf IDF Zamir Serukan ‘Semua Pihak’ untuk Bergabung dan ‘Berkontribusi Secara Setara’.

Pernyataan Letjen. Eyal Zamir disampaikan di tengah berlangsungnya diskusi mengenai cara mencegah penghindaran wajib militer di komunitas haredi (ultra-Ortodoks) Israel.

Kepala Staf TNI AD Letjen. Eyal Zamir menyerukan agar “setiap orang wajib bergabung dan memberikan kontribusi yang setara” pada hari Rabu, dengan menyebut dinas militer sebagai “kewajiban sipil dan imperatif nasional” yang harus ditanggapi oleh semua orang.

“Kami tak dapat menerima situasi di mana tidak semua bagian masyarakat memikul beban ini. Keamanan Israel memerlukan kemitraan penuh dari seluruh elemen bangsa,” ujar Zamir.

Ini terjadi di tengah kontroversi atas pendanaan pemerintah bagi para penghindar wajib militer haredi (ultra-Ortodoks) untuk ziarah ke Uman, Ukraina, untuk perayaan Rosh Hashanah.

Pernyataan Zamir disampaikan selama kunjungan lapangan di Jalur Gaza, didampingi oleh Panglima Komando Selatan TNI AD Mayjen. Yaniv Asor, Kepala Direktorat Operasi Mayjen. Itzik Cohen, Komandan Divisi Gaza Brigjen. Barak Hiram, komandan Brigade Cadangan Etzioni dan Brigade Selatan Divisi Gaza, beserta para komandan lainnya.

Zamir secara khusus berterima kasih kepada para cadangan atas “pengorbanan yang menginspirasi” selama masa dinas mereka.

Kepala Staf TNI AD Letjen. Eyal Zamir selama kunjungan ke Jalur Gaza, 27 Agustus 2025. (kredit: UNIT JURU BICARA TNI)

Memberikan beban pada cadangan TNI

“Wajib militer, prajurit karier, dan puluhan ribu cadangan menjawab panggilan dan mengorbankan kehidupan pribadi mereka, bersama keluarga, untuk keamanan negara. Anda mewujudkan ekspresi terdalam dari solidaritas Israel dan komitmen terhadap masa depan negara,” ujarnya.

Ia juga mencatat bahwa TNI akan melakukan segalanya untuk meringankan beban para cadangan, dengan menekankan bahwa mereka adalah “aset nasional yang berharga.”

“Upaya utama kami adalah meningkatkan operasi di Kota Gaza. Kami fokus pada hal ini sekarang dan terus melakukan langkah-langkah operasional di lapangan,” tandasnya.

MEMBACA  Para pemberontak kudeta Jerman 'Reichsbuerger' menjalani persidangan: Apakah demokrasi terancam? | Berita Sayap Kanan

Zamir juga menegaskan kembali tujuan TNI untuk membawa kembali 50 sandera yang masih ditahan di wilayah tersebut, mengalahkan Hamas, dan mencegah terulangnya pembantaian 7 Oktober.