Kepala Liga Arab mempertimbangkan gencatan senjata di Lebanon, mengatakan gagasan Hizbullah masih ada.

Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Abul Gheit, berharap untuk gencatan senjata “segera” di Lebanon yang akan mengakhiri penderitaan rakyat.

“Kita tidak akan menunggu terlalu lama untuk mencapai terobosan yang diinginkan karena situasinya berbahaya..,” kata Abul Gheit kepada wartawan setelah bertemu dengan Ketua Dewan Lebanon Nabih Berri.

Pejabat Liga Arab juga mengkritik kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap serangan Israel terhadap pasukan perdamaian PBB dan pos-pos di selatan Lebanon.

Dia meminta implementasi segera resolusi PBB 1701. Resolusi tersebut melarang keberadaan milisi Hezbollah Lebanon di daerah perbatasan dengan Israel dan memberikan wewenang semata kepada tentara Lebanon dan Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) di selatan Sungai Litani.

Misi PBB memantau daerah perbatasan antara Lebanon dan Israel. Lebih dari 10.000 prajurit PBB dari lebih dari 50 negara terlibat.

“Resolusi 1701 sangat penting dan harus dilaksanakan secara harfiah dan secepat mungkin. Kami tidak mengizinkan kekejaman yang dialami oleh UNIFIL di selatan Lebanon,” kata Abul Gheit.

Diplomat Arab ditanyai apakah dia percaya bahwa Hezbollah telah dihancurkan oleh Israel tetapi dia menjawab: “Anda tidak dapat menghancurkan sebuah ide.”

Misi PBB memantau daerah perbatasan antara Lebanon dan Israel. Lebih dari 10.000 prajurit PBB dari lebih dari 50 negara terlibat.

MEMBACA  Pejabat PBB mengatakan 'kekejaman harus berakhir' di Gaza saat serangan Israel menewaskan puluhan | Berita Konflik Israel-Palestina