Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memuji Griffiths “atas kepemimpinan dan pelayanannya yang luar biasa kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan komunitas kemanusiaan dalam advokasi untuk orang-orang yang terkena dampak krisis dan menggerakkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata juru bicara Wakil Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq.
Griffiths, 72 tahun, mengatakan kepada Associated Press awal bulan ini bahwa ia mengalami kasus COVID-19 yang parah pada bulan Oktober dan masih menderita long COVID.
Griffiths mengambil jabatan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat pada Juli 2021 ketika krisis sedang meningkat di seluruh dunia dan dana untuk bantuan kemanusiaan semakin berkurang.
Haq mengatakan Griffiths akan tetap menjabat hingga akhir Juni untuk memastikan transisi yang lancar.
Griffiths melayani sebagai direktur Departemen Urusan Kemanusiaan PBB di Jenewa pada tahun 1994, yang mendahului pendirian Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, yang saat ini ia pimpin.
Dari tahun 1999 hingga 2010, ia adalah direktur pendiri Pusat Dialog Kemanusiaan di Jenewa, di mana menurut PBB ia mengkhususkan diri dalam mengembangkan dialog politik antara pemerintah dan pemberontak di berbagai negara di Asia, Afrika, dan Eropa.
Griffiths menjabat sebagai direktur pelaksana Institut Perdamaian Eropa dari tahun 2014 hingga 2018 dan ia menjabat sebagai penasihat khusus untuk tiga utusan khusus PBB untuk Suriah dan sebagai wakil kepala misi PBB di Suriah dari tahun 2012 hingga 2014, selama awal konflik yang sedang berlangsung di sana.
Di awal karirnya, ia adalah seorang diplomat Inggris dan bekerja untuk berbagai organisasi kemanusiaan internasional, termasuk UNICEF, Save the Children, dan Action Aid.